Kawal Swasembada Pangan di Aceh, Politeknik Enjiniring Kementan Gelar MAF

oleh -9 views

TANGERANG – Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) kembali menggelar kegiatan MAF Volume 6 Edisi 38 dengan mengusung tema “Pembentukan Brigade Pangan 2025 untuk Kesejahteraan Petani Aceh”. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom dan Streaming YouTube yang diikuti oleh mahasiswa, dosen, penyuluh dan masyarakat umum dengan jumlah peserta seluruhnya 300 orang bertempat di Dormitori PEPI, Sabtu (27/09/2025).

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan bahwa kunci swasembada pangan ada pada kolaborasi, pasalnya Indonesia membutuhkan petani milenial yang adaptif, teknologi yang aplikatif dan pasar yang aksesibel.

“Swasembada Pangan hanya bisa dicapai dengan menyatukan ketiga elemen tersebut dalam satu ekosistem pertanian yang kuat,” katanya.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti Menegaskan Bahwa regenerasi petani adalah prioritas utama.

Melalui forum seperti MAF, kitra dorong generasi muda tidak hanya menjadi petani, juga menjadi inovator dan pelaku usaha agribisnis modern.

Harmanto selaku Direktur PEPI membuka kegiatan ini mengatakan bahwa tema di ambil karena sejalan dengan program strategis yang saat ini tengah didorong/dipacu untuk bisa berjalan secara optimal.

“Kita pahami semua visi dan misi besar dari bapak Presiden RI dan Menteri Pertanian adalah swasembada pangan dan percepatan. Tidak hanya ke swasembadanya, tapi memang harus ada strategi bagaimana percepatan swasembada pangan sehingga bisa dicapai dalam waktu sesingkat-singkatnya” ucap Harmanto

Harmanto juga menambahkan ada beberapa program yang akan dilaksanakan oleh para Petani Aceh demi tercapai swasembada pangan. “Beberapa program yang kemudian dilaksanakan/diinisiasi oleh pimpinan diantaranya: melaksanakan program luas tambah tanam (LTT) baik reguler maupun melalui optimalisasi lahan rawa, cetak sawah dan padi gogo. Tahap awal swasembada pangan ialah khususnya beras, karena ini menjadi pangan pokok dan bersifat kruasial”.

Bangsa yang kuat, negara yang kuat, yang bisa mencukupi pangannya, yang bisa memenuhi pangannya, dalam arti harus berswasembada. Disitulah pentingnya berswasembada pangan”, tambahnya.

Ada beberapa narasumber pada kegiatan ini antara lain, ⁠Mulyadi Selaku Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen, ⁠Koptu Sugianto selaku Bintara Pembina Desa Aceh Jaya dan ⁠ ⁠Bayu Tri Susanto selaku Pendamping Brigade Pangan Aceh.

Dalam upaya mencapai swasembada pangan, sinergi antara Brigade Pangan, petani, dan teknologi pengembangan usahatani padi menjadi kunci utama. Brigade Pangan sebagai garda terdepan dalam meningkatkan produksi pangan, bekerja sama dengan petani untuk mengoptimalkan potensi lahan dan meningkatkan produktivitas. Sementara itu, teknologi pengembangan usahatani padi yang mutakhir dan inovatif membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi. Dengan sinergi yang kuat antara ketiga elemen ini, kita dapat meningkatkan produksi padi, meningkatkan pendapatan petani, dan mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.

No More Posts Available.

No more pages to load.