Dari Kota Bekasi untuk Dunia: Jejak Ki Dalang Wawan Ajen dan Wayang Ajen Diversity

oleh -81 views

BEKASI – Kota Bekasi selama ini dikenal sebagai kota industri, jasa dan urbanisasi. Namun, dari kota yang sibuk dengan deru kendaraan dan gedung-gedung modern ini, lahir sebuah inovasi budaya yang mendunia yang bernama, Wayang Ajen.

Wayang yang yang kemudian menjadi fenomenal ini hadir berkat gagasan Dr. Wawan Gunawan, MM, seorang maestro seni yang akrab disapa Ki Dalang Wawan Ajen.

Dari sanggarnya di Bekasi, Wawan Gunawan membangun jalan baru bagi kesenian tradisi, menjembatani masa lalu dan masa depan melalui seni pertunjukan yang unik, penuh warna, dan sarat makna.

Kecintaan Wawan Gunawan pada seni wayang tumbuh sejak kecil. Buatnya, wayang bukan sekadar hiburan, melainkan cermin kehidupan, ada ajaran moral, nilai kepemimpinan, hingga filosofi tentang keseimbangan hidup.

Namun, Wawan sadar ada tantangan besar yang harus dihadapinya di tengah arus globalisasi. Ia sadar jika ia harus menemukan cara untuk membuat generasi muda kembali mencintai wayang.

Dari keresahan inilah lahir Wayang Ajen, sebuah konsep pertunjukan yang menggabungkan wayang golek, wayang kulit, musik modern, multimedia, tari, dan seni rupa dalam satu panggung.

“Wayang itu harus ngajenan (memberi penghormatan). Menghormati akar tradisi, tetapi juga menghormati zaman yang terus berubah,” tutur Wawan, dalam sebuah kesempatan.

Puncak gagasan kreatif itu hadir lewat Wayang Ajen Diversity, yang akan dipentaskan pada 30 Agustus 2025 dalam perayaan puncak HUT ke-80 RI, di Plaza GOR Candrabhaga, Kota Bekasi.

Pertunjukan ini bukan hanya menyatukan seni Sunda, Jawa, Bali, Betawi, dan Nusantara lainnya, tetapi juga menghadirkan teknologi digital, tata cahaya modern, animasi, hingga fashion show wayang costume carnaval. Semua berpadu dalam lakon “Tembang Perkasa Ksatria Amarta”, yang mengisahkan perjuangan ksatria dalam menegakkan kebenaran.

Wayang Ajen Diversity tak hanya berhenti sebagai tontonan. Ia adalah simbol pluralisme budaya Indonesia sekaligus bentuk nyata diplomasi budaya di panggung global.

Inovasi yang dilakukan Ki Dalang Wawan Ajen telah membawanya melanglang buana. Wayang Ajen pernah tampil di berbagai negara sebagai representasi seni Indonesia: dari festival internasional di Eropa hingga forum budaya di Asia.

Namun, Wawan selalu kembali ke Kota Bekasi. Baginya, kota tempat ia berkarya adalah “titik mula sekaligus rumah bagi kreativitas.” Kota Bekasi yang sering dianggap kota pinggiran Ibu Kota, melalui Wayang Ajen Diversity, kini tampil sebagai kota budaya dengan wajah global.

Satu hal yang membedakan Wayang Ajen dengan banyak pertunjukan tradisi lain adalah keberanian Wawan untuk melibatkan generasi muda sejak dini. Dalam Wayang Ajen Diversity, empat dalang remaja—Aming Ajen, Yayar Ajen, Adimas Ajen, dan Pandu Ajen—akan naik panggung bersama sang maestro.

Puluhan dalang cilik Generasi Alpha dan GenZ binaan Wayang Ajen akan ikut mewarnai pertunjukan Pesona Nusantara Bekasi Keren 2025

Menurutnya, inilah bentuk regenerasi seni yang nyata.

“Kalau seni hanya berhenti di satu generasi, maka ia akan mati. Tetapi jika diwariskan, seni akan selalu hidup,” kata Wawan.

Wayang Ajen Diversity adalah cerita tentang keberanian untuk berinovasi. Dari sebuah sanggar kecil di Kota Bekasi, lahir karya yang mampu berbicara di pentas internasional.

Pertunjukan ini adalah ajakan untuk mencintai keberagaman, menjaga tradisi, sekaligus membuka diri pada perubahan. Ia mengajarkan bahwa budaya bukan sekadar warisan, tetapi juga senjata lunak (soft power) yang dapat memperkuat bangsa di mata dunia.

“Bagi saya, seni adalah wasilah suluk kebudayaan. Melalui seni, kita bisa bicara tentang kemanusiaan, persatuan, harapan dan spirit religius,” ujar Ki Dalang Wawan Ajen.

Ia menegaskan, Wayang Ajen Diversity bukan hanya pertunjukan, melainkan pesan kebangsaan yang hidup dalam irama seni, cahaya teknologi, dan filosofi tradisi.

 

Jangan lewatkan:

Wayang Ajen Diversity – Tembang Perkasa Ksatria Amarta

Sabtu, 30 Agustus 2025 | Pukul 20.00 WIB – selesai

Plaza GOR Candrabhaga, Kota Bekasi.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.