JAKARTA – Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian membangun 2 embung di Kabupaten Purwakarta. Embung-embung ini diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan air buat para petani.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, water management adalah hal yang penting untuk dilakukan.
“Water management adalah kegiatan untuk mengendalikan air bagi pertanian. Bisa melalui irigasi, dam parit. Sedangkan daerah yang minim sumber air, embung adalah pilihan tepat. Karena embung akan menampung dan menyimpan air,” kata Mentan SYL, Sabtu (5/9/2020).
Sedangkan Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy berharap embung yang dibangun bisa meningkatkan indeks pertanaman.
“Embung kita harapkan bisa membuat lahan yang terairi menjadi lebih luas. Dan juga meningkatkan indeks pertanaman. Sehingga akan berdampak pada peningkatan produktivitas,” katanya.
Embung yang dibangun Ditjen PSP Kementan berada di Desa Pasir Angin, Kecamatan Darangdan. Embung dikelola Poktan Mekar Sari.
Sedangkan embung lainnya dikelola Poktan Pasaraya, di Desa Wanasari, Kecamatan Wanayasa.
Kadis Pangan dan Pertanian Kab Purwakarta, Agus R Suharlan, mengatakan kegiatan embung pertanian sebagai upaya konservasi air sangat dibutuhkan.
“Embung sangat dibutuhkan terutama pada saat kemarau dengan teknik pemanenan air hujan maupun sumber sumber air lainnya. Apalagi, dari total luas 18.000 Hektare lahan pertanian di wilayah Purwakarta, sebagian tidak memiliki irigasi teknis,” katanya.
Dijelaskannya, sekitar 10.000 Ha mengandalkan irigasi semi teknis dan sekitar 8.000 Ha mengandalkan irigasi tadah hujan. Sementara target peningkatan luas tanam dan peningkatan produksi padi sangat bergantung pada ketersediaan air.
“Di Purwakarta terdapat Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata, namun bukan untuk mengairi lahan di Kabupaten Purwakarta. Sehingga kami sangat berterima kasih kepada Ditjen PSP atas dukungan kegiatan embung pertanian yang dialokasi pada Tahun Anggaran 2020 kepada Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta,” katanya.(*)
