JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) kembali menyelenggarakan pelatihan sejuta petani volume ketiga. Hadir seribu orang secara virtual pada acara tersebut.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SayL) mengatakan, untuk mencapai pertanian yang maju, mandiri dan modern, maka kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus terus menerus diperbaiki. “Hal ini juga sebagai bentuk adaptasi terhadap industri 4.0. Hari ini, pertanian telah menggunakan mekanisasi dan inovasi teknologi. Maka, kapasitas SDM insan pertanian kita harus terus ditingkatkan,” kata Mentan SYL.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi dalam paparannya menjelaskan, kegiatan ini bertujuan agar para peserta dapat mengetahui proses
pengajuan KUR Agribisnis. “Dengan begitu, peserta dapat memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Target peserta sebanyak 1.557.980 orang dengan rincian penyuluh pertanian 77.980 orang dan petani serta insan pertanian lainnya sebanyak 1,5 juta orang,” kata Dedi.
Dikatakannya, Kementerian Pertanian telah merumuskan pendekatan strategi dalam melaksanakan program/kegiatan untuk menjamin ketersediaan pangan dan meningkatkan nilai tambah dan daya saing dalam kondisi pandemi.
“Rumusan itu yang kita sebut lima Cara Bertindak (CB). (1) peningkatan kapasitas produksi, (2) diversifikasi pangan lokal, (3) penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, (4) pengembangan pertanian modern dan
(5) Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks),” papar dia.
Dikatakannya, regenerasi dan penumbuhan minat generasi muda pertanian dilakukan dengan langkah operasional pendampingan bagi para petani dalam literasi keuangan dan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dijabarkan Dedi, serapan KUR Pertanian tahun 2021 per November sebesar Ep74,47 triliun dari target Rp70 triliun atau 106,38%. Sedangkan target KUR Pertanian tahun 2022 sebesar Rp90 triliun.
“Pemerintah memberikan kebijakan KUR terbaru antara lain: (1) Plafon KUR naik menjadi Rp373,17 triliun pada 2022, (2) suku bunga 2022 berada pada
level 6%, (3) subsidi untuk Suku bunga KUR turun sekitar 1% untuk super mikro, lalu 0,5% bagi KUR mikro. Bagi pekerja migran Indonesia diberikan penurunan nya 0,5%,” jelas Dedi.
Dedi melanjutkan, plafon KUR Mikro tanpa agunan berkisar Rp10 juta hingga Rp100 juta. Plafon KUR Penempatan PMI dari maksimal Rp25 juta menjadi maksimal Rp100 juta. “KUR dapat menjadi fasilitas permodalan dalam mengakses teknologi Smart Farming, yang seringkali menjadi kendala di lapangan. Sehingga, modernisasi
pertanian dan regenerasi dapat tercapai secara simultan dan massive,” harap Dedi.
Dijelaskannya, dukungan pelatihan ini nantinya peserta harus mengetahui proses pengajuan KUR dan memanfaatkan KUR sebagai modal usaha untuk meningkatkan penghasilannya, sehingga masyarakat
pertanian meningkat kesejahteraannya.
Bagi Anda yang tertarik mendaftar pelatihan ini bisa dilakukan dengan lima tahap. Pertama, akses halaman masuk pada alamat https://bit.ly/KUR22. Kedua, pilih kategori peserta. Ketiga, masukkan NIK dan Chaptcha. Keempat, daftar baru (bagi Anda pendaftar baru). Kelima, daftar pelatihan. Keenam, pendaftaran selesai.