JAWA BARAT – Peningkatan kualitas segala lini terus diupayakan Kementerian Pertanian. Termasuk mendorong lahirnya inovasi dan pelayanan publik.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan inovasi menjadi sebuah keharusan.
“Untuk meningkatkan kinerja serta pelayanan publik, inovasi harus terus dilakukan termasuk pada seluruh UPT dilingkup Kementerian Pertanian” tutur Mentan.
Hal tersebut diperkuat kembali oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi dalam Koordinasi Pengembangan Inovasi dan Pelayanan Publik, 30 Maret – 1 April 2022, di Lido Lake Resort, Jawa Barat.
“Inovasi menentukan kualitas pelayanan publik. Semakin baik inovasi yang kita lakukan, pelayanan yang diberikan akan lebih maksimal lagi apalagi pada UPT-UPT di bawah BPPSDMP yang tugasnya mengutamakan pelayanan,” katanya.
Dedi Nursyamsi mengutarakan harapannya ingin kinerja UPT Pelatihan Pertanian semakin meningkat. Selain itu, untuk Identifikasi inovasi pelayanan publik yang ada di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Pertanian dalam mempersiapkan pelaksanaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022.
“Sedangkan output yang ingin kita raih di antaranya teridentifikasinya Inovasi Pelayanan Publik di UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan P4S binaan, kemudian tersusunnya rancangan proposal inovasi KIPP 2022 masing-masing UPT Pelatihan Pertanian,” ujarnya.
Menurutnya penguatan tersebut juga perlu didukung dengan kualitas pelatihan yang dilakukan.
“Koordinasi Pengembangan Inovasi dan Pelayanan Publik diharapkan bisa menghadirkan inovasi yang bisa mendukung kinerja pelayanan pelatihan,” katanya.
Sementara Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian, Zulkifli menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi inovasi pelayanan publik yang ada di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Pertanian Pusat dalam mempersiapkan pelaksanaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022.
Yang menjadi sasaran kegiatan adalah UPT Pelatihan Pertanian, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Sekretariat Badan PPSDMP, Pengurus P4S, dan Pusat Pelatihan Pertanian.
“Output kegiatan ini adalah teridentifikasinya Inovasi Pelayanan Publik di UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan P4S binaan, tersusunnya rancangan proposal inovasi KIPP 2022 masing-masing UPT Pelatihan Pertanian,” katanya.
Zulkifli berharap Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022 dapat dimanfaatkan dengan baik oleh semua UPT.
“Manfaatkan untuk terus meningkatkan kreativitas dan pelayanan pelatihan pertanian terbaik kepada masyarakat,” katanya.
Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan tercipta inovasi yang sesuai dengan tema dan kategori yang telah ditentukan dalam KIPP 2022.
“Untuk itu, masing-masing UPT agar melengkapi
semua eviden yang dipersyaratkan untuk mengikuti kompetisi inovasi pelayanan publik,” katanya.
Ditambahkannya, inovasi yang diciptakan diharapkan bukan hanya sebatas gagasan kreatif, namun juga dalam penerapannya dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, efektivitas dan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Yang tidak kalah penting, UPT Pelatihan dan P4S harus bersinergi dalam merancang dan mendukung peningkatan inovasi pertanian di lingkup UPT Pelatihan Pertanian Pusat. Terus dorong penggunaan IT dalam proses pelatihan, sehingga pelatihan berjalan secara efektif dan efisien, memaksimalkan manfaat dari kegiatan agar dirasakan langsung oleh masyarakat,” katanya.