Kementan Pacu Tumbuhnya Kelembagaan Ekonomi Petani Berkualitas

oleh -709 views

TANGERANG – Pembangunan pertanian terus dipacu, utamanya dalam rangka mengejar peningkatan produksi, nilai tambah dan kesejahteraan petani. Seiring dengan pembangunan pertanian secara umum, pengembangan kelembagaan petani memegang peranan penting dan merupakan bagian integral sebagai pendukung pembangunan pertanian secara keseluruhan. Dalam kerangka itu, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong tumbuhnya Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) yang berkualitas.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, orientasi pembangunan pertanian di Indonesia saat ini mendasarkan pada sistem agribisnis. Oleh karenanya, peranan kelembagaan petani sangat menentukan keberhasilan pembangunan pertanian. Kelembagaan petani di pedesaan berkontribusi dalam akselerasi pengembangan sosial ekonomi petani, aksesibilitas pada informasi pertanian, aksesibilitas pada modal, infrastruktur, dan pasar, dan adopsi inovasi pertanian.

“Keberadaan kelembagaan petani akan memudahkan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan yang lain dalam memfasilitasi dan memberikan penguatan pada petani,” kata Mentan SYL.

Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, kelembagaan petani masih dihadapkan pada beberapa permasalahan, di antaranya kompetensi SDM dan infrastruktur teknologi yang rendah dan akses pembiayaan permodalan terbatas.

“Permasalahan lainnya adalah akses informasi teknologi dan pasar terbatas, kualitas pengelolaan usahatani dan produksi belum memenuhi skala ekonomi serta pengetahuan manajemen operasional bisnisnya belum dikelola secara profesional,” tutur Dedi.

Untuk itu, Dedi melanjutkan, diperlukan terobosan yang dapat mendorong petani dan kelembagaan petani menuju kondisi dimana kompetensi SDM dan infrastruktur teknologi, akses pembiayaan permodalan, akses informasi teknologi dan pasar tinggi, mampu mengelola usahatani dan produksi yang memenuhi skala ekonomi dengan manajemen yang modern.

“Penyuluh pertanian sebagai petugas yang berada di lapangan diarahkan untuk mendorong kelembagaan petani yang berpotensi membangun kelembagaan ekonomi petani,” ujar Dedi.

Agar pelaksanaan peningkatan kapasitas dan penguatan kelembagaan petani dapat berjalan efektif dan efisien, BPPSDMP melalui Pusat Penyuluhan Pertanian (Puslatan) mengadakan Pertemuan Bimbingan Teknis Kelembagaan Ekonomi Petani pada tanggal 21-23 April 2022 di Serpong, Tangerang.

Di hadapan 50 orang peserta yang berasal dari wilayah Sumatera lokasi IPDMIP, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya menyampaikan bahwa Bimtek ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk menyamakan persepsi tentang konsep, strategi dan langkah-langkah penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani. “Juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan kelembagaan ekonomi petani dalam mengelola usahatani melalui pengembangan jejaring usaha dan kemitraan,” kata Bustanul.

Dalam penguatan kelembagaan petani, Bustanul melanjutkan, jika sudah terbentuk kelembagaan tani ataupun KEP diperlukan adanya fasilitasi dari berbagai pihak, agar mampu mengembangkan usahatani berskala ekonomi yang menguntungkan dan efisien. Fasilitasi meliputi manajerial usaha pengembangan jejaring dan kemitraan usaha dan pengembangan pelayanan informasi, pemagangan dan pelatihan. “Untuk itu, para penyuluh pertanian harus mampu menjadi fasilitator bagi KEP dalam mengembangkan jejaring kemitraan usaha,” ujar Bustanul.

Bustanul berharap pertemuan ini dapat meningkatkan jumlah dan kualitas kelembagaan ekonomi petani.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.