KARANGANYAR – Kementerian Pertanian kembali mengingatkan pentingnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para petani. Kali ini, manfaat KUR disampaikan dalam Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 yang dilaksanakan bersama BNI di Jatiyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (12/02/2020).
Menurut Direktur Pembiayaan Pertanian Ditjen PSP Kementerian Pertanian Indah Megahwati, selain sosialisasi KUR, kegiatan ini juga menyampaikan pentingnya peran teknologi menuju pertanian 4.0.
“Saya juga mengimbau kepada kepala-kepala dinas, penyuluh, kepala BPP, agar selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan bank. Jadi ada informasi terbaru yang mereka dapat. Karena Pertanian kita itu sebenarnya sudah ada saling keterkaitan antara pembiayaan dengan teknologi,” tutur Indah.
Ditegaskannya, Kementerian Pertanian selalu mendukung kegiatan yang menyongsong era pertanian 4.0. Karena, memiliki manfaat yang luar biasa untuk para petani.
“Karena nanti kita bisa menyesuaikan dengan programnya Pak Menteri. Kemarin Pak Menteri juga sudah bertemu dengan Direktur Utama BNI. Kita juga nanti akan bekerjasama mengenai alat yang sekarang ada di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian agar dimaksimalkan,” tutur Indah.
Menurutnya, Kementan juga akan mengadakan kegiatan seperti ini lagi bersama BNI.
“Kita akan adakan lagi kegiatan seperti ini. Agar alat-alat yang ada bisa berguna buat kelompok-kelompok tani kita. Mereka bisa membeli melalui KUR. Dan akan terhubung dengan kita.
Sedangkan UMKM dan Jaringan BNI Tambok P Setyawati mengatakan target penyaluran KUR BNI tahun 2020 secara nasional adalah Rp 22 triliun.
“Sedangkan untuk area Yogyakarta dan sekitarnya Rp 1,5 triliun, dan area Semarang itu sekitar Rp 1,6 triliun. Sedangkan Jawa Tengah secara keseluruhan sekitar Rp 3,1 triliun,” terangnya.
Dijelaskannya, secara nasional KUR diminta untuk diarahkan ke hal yang produktif. Salah satu fokus BNI yang produktif adalah pertanian.
“Kita pakai pendampingan. Jadi kita tidak hanya menyalurkan KUR, tetapi petaninya juga makin produktif, hasil lebih tinggi dan biaya lebih rendah. Sehingga lebih efisien,” paparnya.
Menurutnya masyarakat petani sekitar Karanganyar fokus untuk menaikkan produktivitas dan kita dukung dengan menyiapkan kerjasama. Dan petani sudah ada yang memanfaatkannya,” terang Tambok.
Dijelaskannya teknologi yang bisa didapat lewat KUR membuat petani lebih produktif, ada jaminan pembeli, karena alat yang dibeli memiliki sensor cuaca.
“Jadi kalau hujan, petani akan diingatkan agar tidak memupuk. Artinya, secara cost lebih efisien. Petani juga dapat informasi kandungan di dalam tanah, dan petani akan mendapat informasi pupuk jenis apa yang baiknya digunakan,” terangnya.(***)