MANGGARAI BARAT – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian di seluruh Indonesia, salah satunya adalah di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Salah satunya menyasar Kelompok Tani Barang Koe di Desa Tiwu, Kecamatan Komodo yang sejak tahun 2018 telah mengikuti program Sekolah Lapang (SL) IPDMIP Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, persoalan pangan rakyat tak boleh terganggu. Oleh karenanya, SDM pertanian harus terus-menerus ditingkatkan. Sebab, dengan SDM yang andal, maka tujuan pembangunan pertanian nasional dapat dicapai. Dengan begitu, ketahanan pangan dapat terpenuhi, pun halnya dengan kesejahteraan petani yang meningkat imbas dari produktivitas yang melonjak.
“Tujuan pembangunan pertanian nasional kita adalah menyiapkan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor,” ujar Mentan SYL.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, untuk meningkatkan produktivitas pertanian, maka kapasitas penyuluh dan petani harus ditingkatkan. Sebab, SDM pertanian merupakan faktor penopang pertama dan utama terhadap peningkatan produktivitas pertanian.
“SDM itu menyumbang 50 persen bagi peningkatan produktivitas, di samping peraturan perundangan dan mekanisasi pertanian yang masing-masing menyumbang 25 persen bagi peningkatan produktivitas pertanian,” papar Dedi.
Menurutnya, dengan SDM yang andal, maka pertanian dapat berkembang pesat. Sebab, saat ini pertanian telah mengalami perubahan drastis dari pola tradisional ke pola modern yang menggunakan mekanisasi dan inovasi teknologi.
“Pertanian kita telah bergerak ke arah yang maju, mandiri dan modern. Untuk itu, para penyuluh dan petani pun harus beradaptasi. Maka, kapasitas SDM mereka harus di-upgrade,” kata Dedi.
Sebagaimana diketahui, kegiatan IPDMIP telah dilaksanakan di Kabupaten Manggarai Barat sejak tahun 2018 hingga saat ini. Kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani melalui peningkatan SDM petani di daerah irigasi, baik kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten. IPDMIP terdiri dari beberapa kegiatan, di antaranya adalah Sekolah Lapang (SL) tahap 1 dan 2.
Total kegiatan SL dari tahun 2018 sampai tahun 2021 adalah sebanyak 53 kelas dengan jumlah petani sebanyak 1.325 orang terdiri dari petani dewasa, wanita tani dan pemuda tani. Tahun 2022 ini, kegiatan SL 1 dilaksanakan di 5 daerah irigasi. Salah satunya adalah Poktan Baeng Koe di Dusun Lambur, Desa Tiwu Nampar, Daerah Irigasi Tiwu Nampar. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 25 orang petani peserta Sekolah Lapang yang terdiri dari petani dewasa, pemuda tani dan wanita tani.