TANGERANG —Sebanyak 125 Mahasiswa Tingkat II Politeknik Enjinining Pertanian Indonesia (PEPI) yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I menjawab solusi dalam pemanfaatan alat mesin pertanian, perawatan, perbaikan serta memodifikasi dalam pengelolaan bengkel pertanian berada di Provinsi Sumatera Selatan dan Banten.
Hal tersebut sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa saat ini fokus kerja yang harus dijalankan adalah pompanisasi sebagai solusi cepat mengatasi masalah pangan, kata Mentan telah menyiapkan 50 ribu unit pompa yang akan dipasang di seluruh sentra.
“Kami memiliki solusi cepat pompanisasi yang jadi nafas kita 3 bulan ke depan. Pompanisasi ini ada 50 ribu yang harus kita bagikan ke seluruh Indonesia dan itu ujung tombaknya para kepala daerah di seluruh Indonesia. Kalau 75 ribu terpasang, musim kering berikutnya Insyaallah bisa kita atasi,” katanya.
Pada kesempatan berbeda, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi meminta generasi muda untuk bekerja sama dalam pembangunan sektor pertanian.
Pentingnya pompanisasi dalam menjaga ketersediaan air untuk pertanian. Beliau menekankan, perlunya infrastruktur yang memadai untuk mengoptimalkan penggunaan air irigasi dan meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
Sebab, dia berpendapat bahwa untuk membangun pertanian, diperlukan sumber daya manusia pertanian yang berkualitas, dapat diandalkan, berkemampuan manajerial, kewirausahaan, dan mampu mengorganisasikan bisnis.
Dia menyatakan bahwa regenerasi petani adalah hal utama yang harus dipercepat dan menjadi fokus utama selain peningkatan produksi dan produktivitas.
Hal senada juga disampaikan, Muharfiza Direktur PEPI menghibau kepada seluruh mahasiswa TK II yang melaksanakan PKL I untuk ikut terlibat pada program pertanian modern serta program perluasan areal tanam yang saat ini terus digencarkan melalui program pompanisasi dan mekanisasi.
PKL I mahasiswa PEPI sebanyak 125 yang terbagi di provinsi Sumatera Selatan tersebar 26 mahasiswa di Kabupaten banyuasin dan 30 mahasiswa di Kabupaten OKI. Untuk Provinsi Banten tersebar 26 mahasiswa di Kabupaten Lebak, 25 mahasiswa di Kabupaten Pandeglang dan 18 mahasiswa di Kabupaten Serang.
Mahasiswa PEPI sangat penting terutama dalam upaya meningkatkan produksi melalui pemanfaatan teknologi dan mekanisasi. “Manfaatkan ilmu yang didapat saat Bimtek Pompanisasi dalam rangka pendamping Program Perluasan Areal Tanam yang telah dilakukan selama seminggu lalu”, tegas Direktur PEPI.
Dengan adanya mahasiswa PEPI yang melaksanakan PKL I diyakini dapat menjawab solusi petani dan penyuluh dalam pemanfaatan teknologi dan mekanisasi. “Tersebut menjadikan tantangan baru mahasiswa PEPI dalam mengoptimalkan kembali Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang tidak biasanya hanya digudang, pada saat ini dapat beroperasi”, ujar Muharfiza.