SAMBAS – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong agar petani di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat untuk terus memperkuat kelompok. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Penguatan kelompok itu dilakukan melalui program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling Up Initiative (READSI) yang merupakan salah satu bagian dari program Kementerian Pertanian untuk mendukung terwujudnya visi pembangunan pertanian yaitu tercapainya kedaulatan pangan dan meningkatnya kesejahteraan petani serta mendukung suksesnya program regenerasi petani.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta pemerintah daerah untuk bisa menyusun perencanaan program pertanian yang berpihak kepada kepentingan rakyat. Ia menegaskan, kebijakan dan program pertanian harus terasa oleh rakyat dan bisa turut mengambil peran besar dalam pemulihan ekonomi nasional.
“Program yang kita jalankan harus didasarkan pada kepentingan rakyat. Dengan begitu, program kita bisa jadi kekuatan dalam memulihkan ekonomi daerah maupun nasional,” sebut Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan, dalam situasi apapun, pertanian tak boleh terganggu dan berhenti. “Tahun 2021 kita melewati dengan pangan yang cukup meski ada kekhawatiran dari FAO bahwa Indonesia akan mengalami kekeringan dan pandemi Covid-19. Kita juga harus optimis 2022 pertanian harus aman,” tegas Dedi.
Oleh karena itu, Dedi berharap kepada Poktan, Gapoktan, penyuluh, petani petani milenial dan seluruh insan pertanian bahu-membahu dan tetap bekerja di sektor pertanian untuk mencukupi pangan nasional.
Demi mewujudkan Keberhasilan tujuan pembangunan pertanian Indonesia, Dedi menyebut Kementan terus aktif melaksanakan berbagai program demi peningkatan produktivitas sektor pertanian dan peningkatan SDM pertanian masyarakat. Salah satu program yang telah berjalan dan memiliki hasil yang sangat baik sejauh ini adalah program READSI.
Tujuan pelaksanaan program READSI adalah memberdayakan rumah tangga di pedesaan di Sulawesi, Kalimantan Barat dan NTT, baik secara individu maupun secara kelompok, dengan keterampilan, membangun rasa percaya diri dan pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan non-pertanian serta meningkatkan taraf hidupnya secara berkelanjutan dan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Di Provinsi Kalimantan Barat, pelaksanaan program READSI berpusat di Kabupaten Sambas dan Kabupaten Sanggau. Pengembangan program READSI di Kalimantan Barat berjalan secara baik karena peran aktif setiap Fasilitator Desa dan penyuluh pertanian lapangan dalam mendampingi masyarakat memanfaatkan secara maksimal potensi lahan dan sumber daya alam lokal yang dapat dikembangkan menjadi sumber pencarian yang menjanjikan.
Terlebih, provinsi ini berada di batas negara dengan potensi lahan yang luas dan menjanjikan. Oleh karenanya, SDM pertanian dan kejelian masyarakat dalam memanfaatkan potensi lahan harus terus ditingkatkan.
Peran aktif PPL dan Fasilitator Desa di Kabupaten Sambas terlihat dari usahanya meningkatkan pemberdayaan petani dengan melakukan penanaman tanaman pangan yang berpotensi baik untuk dikembangkan di lahan. Tanaman pekarangan menjadi salah satu komoditi pilihan yang dikembangkan di Kabupaten Sambas, melihat kegunaannya sebagai salah satu upaya peningkatan gizi serta pengembangannya pun tidak begitu sulit dilakukan.
Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat, PPL, Fasilitator Desa, perangkat desa dan pemerintah daerah serta pemerintah pusat, pelaksanaan program READSI di Kabupaten Sambas semakin menunjukkan hasil yang baik. Kegiatan koordinasi dengan anggota kelompok Bersua komoditi sayur dan buah, di mana Fasilitator Desa memberikan informasi kegiatan READSI yang akan berlangsung pada tahun 2022. (20/4/2022).
Kegiatan pertemuan koordinasi kelompok ini bertujuan meningkatkan kerja sama di kekompakan-kelompok dan memberikan motivasi bagi kelompok untuk tetap aktif dalam hal mengolah tanah hingga update kegiatan. Kegiatan ini urut diikuti oleh seluruh anggota Kelompok Bersua yang difasilitasi Fasilitator READSI. Acara yang dilaksanakan di rumah Ketua Kelompok Bersua di Desa Matang Danau, Kecamatan Paloh ini berlangsung lancar tanpa hambatan.(*)