Jakarta – Gerakan Muda Nasional (GEMA) Nasional mempertanyakan tuduhan yang dilontarkan Koalisi Rakyat Indonesia Bersatu kepada ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, yang disebut melakukan kampanye terselubung.
Berdasarkan keterangan yang dikutip dari carapandang.com, LaNyalla disebut memanfaatkan jabatan sebagai Ketua DPD RI dengan menggunakan fasilitas dan keuangan negara untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Yakni melakukan ‘kampanye’ sebagai Calon Presiden RI 2024 melalui baliho, spanduk, dan pemberitaan yang bertebaran dimana-mana.
“Tindakan atau kegiatan La Nyalla ini, tidak saja sekedar melanggar integritasnya, tapi menyalahgunakan jabatan. Dia sebagai wakil rakyat, seharusnya lebih dahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadinya,” kata Ashabul Kahfi, koordinator Koalisi Rakyat Indonesia bersatu, Kamis, (25/8), dikutip dari carapandang.com
Namun, Presidium Gerakan Muda Nasional (GEMA), Eko Saputra, membantah hal itu.
“Hal ini tidaklah benar, jika memang dia menyalahgunakan jabatannya saat ini mungkin sudah di periksa oleh KPK dan juga Badan Kehormatan Dewan,” katanya.
Menurutnya, Ketua DPD RI tidak menyalahi kewenangan jabatannya. Bahkan dia tidak pernah menggunakan jabatan sebagai sesuatu yang perlu diistimewakan. Menurutnya, Ketua DPD RI selalu turun tangan dalam permasalahan rakyat. Karena rakyat membutuhkan tangannya sebagai penyambung lidah dan kepanjang tangan dari rakyat.
“Asumsi seperti ini dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan malah merusak,” tegasnya.
Menurutnya, jika memang mau melaporkan silahkan. Tapi, harus dibuktikan secara data bukan hanya asumsi dan malah merusak nama baik seseorang.
“Kami akan siap melaporkan balik, jika memang apa yang dilaporkan tidak terbukti. Dengan pasal Pasal 310 KUHP, pencemaran nama baik adalah perbuatan menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal yang dimaksudkan agar hal itu diketahui umum,” tegas Eko.
