ACEH – Dalam rangka mendukung program nasional Gerakan Tanam Serempak Musim Tanam (MT) III Tahun 2025, Kementerian Pertanian melalui Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) melaksanakan gerakan tanam serentak padi di Lahanta Samo, Desa Lantik, Kecamatan Teupah Barat, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh. Kegiatan ini dimulai dengan luasan awal seluas 2,5 hektare pada hari Senin (29/09/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Ir. Hendri Sosiawan, CESA, bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue, Samsuar, SP. Turut mendampingi Wakil Direktur III PEPI, Enrico, serta para penyuluh pendamping, Babinsa, dan anggota Brigade Pangan (BP).
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menyampaikan butuh langkah yang cepat dan startegis untuk mengantisipasi krisis pangan.
“Jika tidak ada langkah cepat dan strategis, maka akan berakibat fatal pada seluruh sektor. Untuk itu seluruh insan pertanian harus bergerak cepat agar krisis pangan dapat dicegah secepat mungkin,” ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti dalam sambutannya mengatakan, Gerakan ini diharapkan mampu mendorong pencapaian Indeks Pertanaman (IP) 250 di berbagai provinsi, khususnya Sumatera Selatan dan Sumatera lainnya, sebagai bentuk nyata transformasi pertanian konvensional menuju pertanian modern dan berkelanjutan.
Brigade Pangan, yang sebagian besar beranggotakan generasi muda, kini menjadi ujung tombak program modernisasi pertanian. Setiap kelompok mendapatkan dukungan modal hingga Rp3,1 miliar beserta sarana produksi, alat mesin pertanian (alsintan), dan pelatihan teknis untuk mendukung kegiatan usaha tani yang produktif dan berkelanjutan.
Hendri Sosiawan, Staff ahli Menteri juga yang turut hadir dalam kegiatan gerakan tanam juga mengatakan melalui gerakan tanam serempak ini, Kementan menargetkan seluruh wilayah yang tergabung dalam program Brigade Pangan dapat menyelesaikan proses tanam sebelum akhir September 2025. Ini penting untuk menjaga kontinuitas produksi dan menjaga ketersediaan pangan nasional, terlebih di tengah tantangan perubahan iklim dan alih fungsi lahan yang terus mengancam sektor pertanian.
Gerakan Tanam Serempak MT III bukan hanya simbol penutupan musim tanam, tetapi juga awal dari babak baru pertanian Indonesia yang lebih modern, tangguh, dan berbasis generasi muda. Kementan berharap keberhasilan ini akan menjadi landasan kuat menuju swasembada pangan nasional di masa depan.
Hal ini diamini oleh Direktur PEPI, Harmanto yang mengatakan Gerakan Tanam Serentak ini merupakan satu hal yang harus dikawal terus.
“Kita harapkan Gerakan Tanam Serentak ini menjadi gejolak baru bagi kita, agar semakin bersemangat dalam upaya mewujudkan swasembada bera. Dengan begitu kita bisa mandiri pangan, tidak bergantung kepada impor,” ujarnya.
Menurut Harmanto, pangan akan semakin sulit untuk didapatkan mengingat dunia saat ini mulai kesulitan pangan. Untuk itu, tambahnya, negara yang berdaulat pangan akan menjadi negara yang kuat.
“Kita harus bisa berdiri sendiri, menjadi Negara yang berdaulat pangan, tidak diembargo oleh pihak asing. Ini adalah titik mulai kegiatan Gerakan Tanam Padi di Kabupaten Simeulue, yang kita harapkan diseluruh Kabupaten Simeulue ini para petaninya bisa dan mau menanam Padi, baik padi sawah ataupun padi gogo, “jelas Harmanto.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue, Samsuar mengatakan pihaknya tetap terus mendukung program Kementerian Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan.
“Kegiatan yang dilaksanakan bertepatan dengan musim tanam Ke III ini, sebuah program strategis Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada beras nasional. Ini menjadi suatu gebrakan yang kita lakukan, dalam menjaga stabilitas pangan,” ujarnya.