JAKARTA– Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) turut serta dalam Showcase Booth – Sixth Dialogue of the Technical Cooperation Agencies of IsDB Member Countries, sebuah pameran internasional yang digelar selama dua hari, yakni pada 7–8 Oktober 2025, bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta,(8/10/2025)
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia bekerja sama dengan Islamic Development Bank (IsDB), Palestinian International Cooperation Agency (PICA), dan Indonesian AID. Tujuan utama dari acara ini adalah memperkuat kolaborasi teknis dan kerja sama pertanian antar negara anggota IsDB, sebagai bagian dari upaya bersama dalam mendorong pertanian berkelanjutan dan pembangunan global yang inklusif.
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama internasional di bidang pertanian
Pembangunan pertanian tidak bisa dilakukan secara sendiri dibutuhkan kolaborasi lintas negara dan institusi, terutama dalam pengembangan teknologi dan penguatan SDM pertanian. Melalui forum ini, Indonesia siap menjadi mitra aktif dalam kerja sama teknik pertanian global, ujar Amran.
Senada dengan arahan tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa pendidikan vokasi pertanian, seperti yang dijalankan oleh Polbangtan dan PEPI memegang peranan kunci dalam menyuplai SDM unggul bagi pembangunan pertanian berkelanjutan.
Partisipasi Polbangtan dan PEPI dalam forum internasional ini membuktikan bahwa pendidikan vokasi pertanian Indonesia siap berkontribusi di level global. Kami terus mendorong agar seluruh unit vokasi pertanian aktif menjalin kerja sama internasional, agar lulusan kita punya wawasan global dan kompetensi yang relevan dengan tantangan masa depan, ungkap Arsanti.
Direktur PEPI, Harmanto menyampaikan bahwa keikutsertaan ini merupakan bentuk nyata kontribusi PEPI dalam mendukung program diplomasi teknis pertanian Indonesia di kancah internasional.
“Forum ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan potensi dan inovasi vokasi pertanian Indonesia. Kami berharap melalui kegiatan ini, PEPI dapat menjalin kerja sama internasional yang produktif dalam pengembangan SDM dan teknologi pertanian,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, Mona Nur Moulia salah satu dosen dari Program Studi Teknologi Hasil Pertanian PEPI, turut berpartisipasi secara aktif. Ia hadir mewakili sivitas akademika PEPI sekaligus memperkenalkan salah satu inovasi unggulan, yaitu BRIKAM inovasi teknologi pengolahan hasil pertanian yang ramah lingkungan dan bernilai tambah.
Inovasi BRIKAM menjadi daya tarik tersendiri dalam booth PEPI karena mencerminkan komitmen pendidikan vokasi dalam mendukung sustainable agriculture melalui pemanfaatan limbah pertanian menjadi produk yang bermanfaat.
Dengan berpartisipasi aktif dalam acara ini, PEPI menunjukkan komitmennya dalam mendukung arah kebijakan Kementerian Pertanian untuk menjadikan pendidikan vokasi sebagai pilar utama dalam pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern, serta membuka pintu kerja sama yang lebih luas di tingkat internasional(*).