TANGERANG – Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pendidikan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) kunjungi CV. Phonna Raya Machinery. Kunjungan tersebut dalam rangka pelaksanaan nyata sistem belajar Teaching Factory (Tefa) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai inovasi alat mesin pertanian demi mendukung program swasembada pangan. Kegiatan ini diikuti oleh 50 Mahasiswa dari Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian (TMP), Selasa (29/07/2025).
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa Polbangtan harus menjelma menjadi pusat pengembangan wirausaha pertanian, lulusannya bukan sekedar mencari kerja, melainkan menjadi pencipta kerja (job creator) yang mampu mendorong inovasi dan produktivitas di lapangan. Konsep pembelajaran 30% teori dan 70% praktik melalui Teaching Factory (Tefa) adalah kunci untuk mencapai itu.
Sementara itu Kepala Badan PPSDMP, Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa Teaching Factory (TEFA) adalah wajah nyata dari pendidikan vokasi pertanian yang berbasis praktik dan kewirausahaan. Dengan semangat saling belajar dan berbagi, saya yakin Tefa Polbangtan dapat menjadi motor penggerak SDM pertanian yang profesional, adaptif, dan siap menghadapi tantangan era modern.
Hal tersebut disambut baik, Direktur PEPI Muharfiza mengatakan kegiatan Teaching Factory (Tefa) ini diharapkan menjadi model pembelajaran yang dapat mengintegrasikan suasana kerja industri ke dalam proses belajar, kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas lulusan dan mengintegrasikan proses pembelajaran sesuai dengan kondisi di tempat kerja dan menghasilkan produk lulusan PEPI yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Muharfiza juga menambahkan bahwa konsep pembelajaran teaching factory diharapkan mampu menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan pendidikan tinggi.
“Serta menjadikan sarana pendidikan, penelitian, pengembangan produk barang dan jasa, secara manufaktur/industri dalam bentuk prototype atau produk”, ujarnya.
Kunjungan ini dilakukan untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki pemahaman teknis sekaligus kemampuan soft skills yang dibutuhkan dalam dunia industri.
Harapannya, mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini akan memiliki nilai tambah saat memasuki dunia kerja dan dapat berbicara lebih di dunia industri alat mesin pertanian.
“Kami sadar pentingnya memberikan pengalaman industri kepada mahasiswa. Melalui kunjungan TEFA ini, kami harap dapat memberikan wawasan yang bermanfaat serta pengetahuan langsung terkait inovasi, teknologi di industri, serta proses pendistribusian Alsintan. Hal ini menjadi langkah konkret untuk mendukung penciptaan SDM yang siap bersaing dan berkualitas,” tambahnya.(*)