JAKARTA – Pesan penuh semangat disampaikan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Jakarta, Achmad Azran, saat menghadiri Gelar Budaya Betawi yang diselenggarakan komunitas Seniman Intelektual Betawi (SIB) di Rumah Gede Aditya, Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/6/2025)
Dalam kegiatan yang digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta, Bang Azran mengulas tentang masa depan Jakarta pasca-pemindahan ibu kota negara.
Acara itu turut dihadiri berbagai tokoh masyarakat seperti Bang Hasan (staf ahli Ketua DPRD DKI Jakarta), Ketua RW, LMK, para tokoh Betawi termasuk H. Tajudin, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Betawi Bang Ngasan, serta Abang Aditya selaku tuan rumah.
Pada event yang menjadi wadah penting untuk merawat budaya sekaligus merefleksikan arah pembangunan Jakarta, Bang Azran menegaskan kecintaannya pada Jakarta.
Ia pun menolak untuk menyerah pada rencana pemindahan ibu kota tanpa kejelasan.
“Kalau bahan-bahan semua sudah ada di dapur, kenapa harus masak di tempat lain? Jakarta sudah lengkap. Memindahkan ibu kota bukan perkara mudah, apalagi kondisi ekonomi kita belum stabil,” tegasnya, disambut tepuk tangan.
Putra asli Betawi itu juga menyampaikan bahwa kunjungannya ke Ibu Kota Nusantara (IKN) menunjukkan bahwa infrastruktur dan kesiapan wilayah tersebut belum memadai.
Oleh karena itu, Bang Azran berharap Jakarta tetap menjadi pusat pemerintahan demi efisiensi dan keberlanjutan pembangunan.
Dalam konteks budaya, ia menekankan pentingnya menjaga kelestarian budaya Betawi, terlebih saat Jakarta menjelang usia lima abad.
“Budaya ini harus kita jaga sendiri, jangan sampai mati obor. Kalau budaya mati, warga bisa lupa siapa saudaranya sendiri,” ujarnya dengan nada prihatin namun penuh semangat.
Tak hanya berbicara tentang identitas budaya, Senator Jakarta ini juga menyuarakan pentingnya menjaga keberagaman dan inklusivitas.
Ia menyebut bahwa saat ini hanya sekitar 27% penduduk Jakarta merupakan warga Betawi, sementara sisanya berasal dari berbagai etnis dan daerah lain.
“Jakarta ini harus jadi rumah yang nyaman untuk semua. Bukan hanya orang Betawi, tapi semua warga Indonesia yang tinggal di sini,” pesannya.
Di akhir pemaparannya, Bang Azran mengajak seluruh warga untuk mendukung kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur terpilih, Pram dan Dul, agar bisa menjadikan Jakarta sebagai kota global yang tetap berbudaya namun juga memiliki wibawa.
Ia juga berkomitmen sebagai wakil rakyat untuk terus memperjuangkan hasil-hasil Musrenbang agar benar-benar direalisasikan, bukan hanya sekadar formalitas.
“Jangan sampai Musrenbang itu musyawarahnya ramai-ramai, tapi hasilnya remang-remang. Saya siap turun, bahkan kalau cuma soal saluran mampet pun, saya akan bantu karena saya dipilih rakyat, bukan partai,” pungkasnya.(*)