JAKARTA – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian memastikan ketersediaan serta harga bahan pokok menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri aman. Khususnya di wilayah Provinsi Lampung.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementerian Pertanian akan terus memastikan bahan-bahan pangan poko agar terus tersedia.
“Petani kita tidak pernah berhenti berproduksi. Tujuannya agar kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi. Termasuk juga untuk memenuhi kebutuhan di pasaran,” ujarnya.
Mentan menambahkan, dalam momen Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, ketersediaan pangan harus dijaga.
“Oleh karena itu, Kementan membentuk tim untuk memonitoring dan mengawal ketersediaan pangan,” katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan berdasarkan prognosis pangan sampai desember stok pangan masih bisa dikatakan aman, namun ada 12 Komoditas yang rentan dan sensitif terhadap inflasi, tentunya untuk itu Pemerintah memonitor secara cermat dengan melalakukan monitoring dan pengawalan ketersediaan dan harga bahan pangan pokok.
“Ketersediaan pangan erat kaitannya dengan harga, untuk itu saat melakukan monitor ketersediaannya perlu dilakukan monitoring harga”, tegas Dedi saat bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung beserta para admin Kabupaten/Kota, Kamis (31/03/2022).
Ditambahkannya untuk komoditas yang masuk kategori hijau berarti sudah surplus dalam arti ketersediaannya melebihi dari kebutuhan, kuning waspada berrati ketersediaanya hanya cukup untuk sampai 2 hari, sedangkan merah ketersediaan kurang dari kebutuhan.
“Untuk itu maka kita perlu mendekatkan produsen ke konsumen, dekatkan antara lini 1 ke lini 2 dan ke lini 3, pastikan distribusi lancar sampai ke kabupaten/kota bahkan ke tingkat masyarakat dan pelosok daerah”, ujar Dedi
Dedi Nursyamsi mengatakan, BPPSDMP melalui tanggung jawab yang langsung diberikan dari Menteri Pertanian untuk mengawal dan memonitor ketersediaan dan harga bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) harus dilakukan maksimal.
“Ini yang harus diidentifikasi bersama-sama, apabila ada permasalahan maka ayo kita carikan solusinya bersama-sama, kita dekatkan dan perbaiki distribusinya pabila distribusi lancar maka harga juga pasti aman. Kita amankan menjelang Ramadhan ini sampai Hari Raya nanti dan seterusnya”, kata Dedi.
Sementara Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati mengatakan berdasarkan hasil Monitoring Ketersediaan dan Harga Bahan Pokok hingga akhir bulan maret, kebutuhan di Provinsi Lampung rata-rata masih aman.
“Berdasarkan data yang kita miliki, untuk komoditas beras misalnya surplus hingga 95,61%. Begitu juga jagung yang mampu mencukupi hingga 99,93% di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Peovinsi Lampung,” tuturnya.
Tidak hanya itu, dijelaskan Leli, untuk komoditas bawang merah dan bawang putih di beberapa kabupaten juga masih aman, begitu pula dengan komoditas lainnya.
“Untuk komoditas cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, dan gula pasir rata-rata berada dalam kategori hijau yang berarti melebihi dari jumlah kebutuhan, ini masih aman”, ungkapnya.
Harapannya koordinasi yang erat antara Pusat Pelatihan Pertanian, BPP Lampung, BPP Jambi, Dinas Teknis Provinsi Lampung, dan dinas terkait di kabupaten menjadi kunci keberhasilan pengawalan dan pengawasan bahan pangan pokok Provinsi Lampung.
“Pendekatan dan pelibatan Asosiasi Produsen dan Asosiasi Pengecer menjadi hal wajib dilakukan seluruh petugas dalam tugas khusus pengawalan ini karena menentukan kevalidan data input yang akan digunakan penentu kebijakan di level kabupaten dan provinsi”, tutup Leli.