JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) sukses menggelar Kongres ke-2, Sabtu (7/12), di Jakarta. kongres ini mampu mengurai beragam benang kusut industri perfilman nasional dan mengukuhkan pengurus dan anggota baru. APFI juga diharapkan menjadi lokomotif bagi industri perfilman tanah air.
Kongres ke-2 APFI dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, yang juga Ketua Dewan Pengawas APFI. Hadir juga Dede Yusuf sebagai Anggota Kehormatan APFI, dan Ketua APFI Chand Parwez Servia.
“Industri perfilman nasional terus tumbuh positif dalam beberapa tahun terakhir. APFI akan menjadi lokomotif bagi industri perfilman. Untuk itu, kami akan terus menghadirkan film-film bermutu. Bukan hanya menghibur, tapi juga mendidik. Membawa pesan moral baik, lalu sukses secara komersial,” kata Chand Parwez Servia, Sabtu (7/12).
Ada 5 isu yang dibahas dalam Kongres ke-2 APFI. Seperti pembajakan film, pendaftaran judul film, hak atas judul film, serta peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM).
Parwez menambahkan, film Indonesia akan terus jadi tuan rumah di negaranya sendiri karena berkualitas.
“Kami berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kualitas film nasional. Setelah bangkit, film Indonesia akan terus menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Buktinya, ada banyak judul film yang sukses meraih jutaan penonton. Film Indonesia bisa mengalahkan film-film asing yang diproduksi studio ternama. Untuk itu, momentum positif ini harus dijaga,” lanjutnya.
Mengacu data Pusat Pengembangan Perfilman Indonesia (Pusbangfilm) Kemendikbud, jumlah penonton film Indonesia tumbuh signifikan dalam 3 tahun terakhir. Pada 2018, jumlah penonton film Indonesia ini mencapai 50 Juta pasang mata. Tumbuh lebih dari 300%. Sebab, jumlah penonton pada 2015 berkisar 15 juta. Lebih spesial, APFI menjadi penyumbang 70% bagi pangsa pasar penonton film Indonesia.
“Komitmen besar selalu diberikan APFI untuk memajukan industri film nasional secara menyeluruh. Dengan dukungan anggota luar biasa, APFI bisa melewati tantangan. Film Indonesia akan menembus pasar internasional. Semua aspek tentunya akan terus ditingkatkan melalui pelatihan, penelitian, hingga interaksi dengan komunitas perfilman global,” terang Sekretaris Jenderal APFI Celerina Judisari.
Jaringan APFI semakin solid dengan bergabungnya 3 anggota baru, yaitu Hitmaker Studios, Visinema Pictures, dan Screenplay Bumilangit. Mereka memiliki background yang luar biasa.
Hitmaker didirikan 2012 oleh Rocky Soraya. Mereka sukses meraih rekor Muri sebagai sutradara Indonesia pertama yang meraih jumlah penonton di atas 1 juta. Angka itu dibukukan melalui 4 karya film bergenre horor secara beruntun.
Sementara Visinema berdiri 2008. Visinema juga menghasilkan banyak box-office nasional. Seperti Cahaya Dari Timur: Beta Maluku (2010), Filosofi Kopi (2015), hingga Keluarga Cemara (2019).
Sedangkan Screenplay yang terbentuk 2003, telah menghasilkan sejumlah karakter film dan komik. Salah satu yang fenomenal adalah Gundala (2019). Film ini dibintangi oleh Abimana Aryasatya.
Menurut Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Simanjuntak, APFI dengan produktivitas dan kreativitasnya memberikan kontribusi positif.
“Kontribusi positif terus diberikan APFI dari industri perfilman nasional. Karya-karya film dari anggota APFI mampu menarik jumlah penonton yang besar. Hal ini tentu sangat positif. Sebab, film juga sangat potensial sebagai media branding destinasi wisata,” jelasnya.(*)
Melalui Kongres ke-2, Sabtu (7/12), APFI juga mengukuhkan kepengurusan baru periode 2019-2023. Berikut komposisi kepengurusan baru APFI:
Ketua Umum : Chand Parwez Servia
Sekretaris Jenderal : Celerina Judisari
Ketua Bidang Riset dan Produksi : Putut Widjanarko
Ketua Bidang Promosi dan Peredaran : HB Naveen
Ketua Bidang Internasional : Wicky V. Olindo
Wakil Ketua Bidang Internasional : Reza Servia
Ketua Bidang Hukum dan Kelembagaan : Bismarka Kurniawan
Bendahara : Sunil Samtani
Wakil Bendahara : Catherine Keng
Susunan Dewan Pengawas APFI 2019-2023:
Ketua: Erick Thohir
Anggota:
1. Wishnutama Kusubandio
2. Gope Samtani
3. Ram Soraya
Anggota Kehormatan APFI 2019-2023: Dede Yusuf.(***)