JAKARTA-Sejumlah anggota DPD terpilih masa bhakti 2019-2024 mengeluhkan kinerja kesekjenan DPD-RI yang dinilai kurang komunikatif dengan anggota Senator terpilih. Khususnya terkait agenda dan kegiatan yang harus mereka ikuti sebagai new comer. Demikian dikatakan Senator terpilih asal Lampung, Bustami Zainudin di Jakarta, Senin (9/9/2019).
Dikatakan Bustami, dirinya sebagai Senator terpilih beberapa kali mendapat informasi yang simpang siur terkait rencana kegiatan. Salah satunya acara pembekalan wawasan kenegaraan melalui kegiatan di Lemhanas. Belakangan ada informasi susulan bahwa acara itu hanya untuk anggota incumbent. “Lalu ada kabar lagi, untuk semua anggota incumbent dan yang baru terpilih. Informasi simpang siur ini kan tidak boleh terjadi di aktifitas lembaga negara,” tukas Bustami.
Ditambahkan mantan Bupati Way Kanan Lampung itu, informasi simpang siur yang terbaru adalah agenda kegiatan pembekalan anggota DPD-RI terpilih periode 2019-2024. “Sejak minggu lalu sudah beredar ToR kegiatan dan jadwal acara day to day. Disebutkan kegiatan dimulai 17 September. Lalu ada kabar mau diubah tanggalnya. Bahkan sampai hari ini belum ada kejelasan informasi tempatnya dimana. Ada kabar di hotel Sultan, ada kabar di Ritz Carlton, serba gak jelas. Ini apa kerjanya kesekjenan,” cetusnya.
Bustami mengingatkan kesekjenan DPD, bahwa para Senator adalah tokoh di daerah masing-masing. Sehingga punya jadwal dan agenda kesibukan masing-masing. Tidak bisa kesekjenan mengubah-ubah jadwal dan agenda kegiatan begitu saja. “Kami ini sejak ditetapkan KPU, sudah sah sebagai Senator terpilih. Jangan kesekjenan hanya berkomunikasi dengan Senator incumbent yang sebagian besar tidak terpilih lagi. Ini menimbulkan pertanyaan dan keresahan di kalangan Senator baru. Ada agenda terselubung apa ini?” tanya Bustami seraya mengingatkan agar sekjen netral melayani dan tidak menjadi tim sukses Senator yang ingin jabatan ketua DPD-RI. (*)
