KAHYANGAN.NET//BANGGAI – Kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) mendukung kegiatan penangkaran benih padi jenis mekongga di Banggai, Sulawesi Tengah. Kegiatan ini diharapkan bisa membantu meningkatkan pendapatan petani.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kegiatan IPDMIP merupakan salah satu program dari pemerintah di bidang irigasi.
“IPDMIP bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten. Upaya ini diharapkan dapat mendukung tercapainya swasembada beras sesuai program Nawacita Pemerintah Indonesia,” tutur Mentan SYL, Senin (10/08/2020).
Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan ada 4 komponen kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan IPDMIP.
“Terdiri dari Penguatan Kerangka Kerja Kebijakan dan Kelembagaan untuk Pertanian Irigasi, Perbaikan Pengelolaan Sistem Irigasi, Perbaikan Infrastruktur Irigasi, dan terakhir Peningkatan Pendapatan Pertanian Irigasi,” jelasnya.
Provinsi Sulawesi Tengah sebagai salah satu pelaksana kegiatan IPDMIP melalui PPIU Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura pada tahun 2020, memberikan support kepada penangkar benih berupa benih padi jenis Mekongga label ungu sebanyak 25 Kg.
“Pemberian benih mekongga ke penangkar merupakan sebuah upaya untuk memberikan jaminan ke petani atas benih yang akan ditanam. Penggunaan benih unggul menjadi salah satu faktor penentu dalam produksi tanaman, tidak hanya menentukan tingkat produktivitas yang dapat dicapai, tetapi juga kualitas produk yang dihasilkan dan efisiensi proses produksi,” terang Dedi Nursyamsi.
Keunggulan lain yang dimiliki oleh benih unggul adalah tahan terhadap penyakit atau hama. Hama dan penyakit adalah salah satu kendala dalam sektor pertanian karena secara tidak langsung akan mempengaruhi produksi serta produktivitas dari suatu tanaman. Petani sering mengalami kerugian yang tidak sedikit baik dari segi biaya maupun waktu yang berharga akibat penggunaan benih yang bermutu rendah.
Mekongga merupakan persilangan antara padi jenis Galur A2970 yang berasal dari Arkansas Amerika Serikat, dengan varietas yang sangat populer di Indonesia yaitu IR 64. Umur tanam Mekongga cukup singkat yaitu hanya 116 hingga 125 hari.
Secara fisik, bentuk tanaman mekongga tegak dengan tinggi tanaman berkisar antara 91 sampai 106 cm. Anakan produktif 13-16 batang. Bentuk gabahnya sendiri ramping panjang dengan tekstur rasa beras yang pulen karena kadar amilosanya mencapai 23 persen.
Bobot 1000 butir gabah Mekongga yaitu 28 gram sehingga kurang lebih potensi hasil varietas ini mencapai 8,4 ton per hektar dengan budidaya yang tepat tentunya.
Salah satu penangkar benih penerima support dari PPIU adalah Amrin Sahalang yang tinggal di Desa Sumber Agung, Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai sebagai pemanfaat Daerah Irigasi Hek. “Pemberian benih ini sangat bermanfaat untuk petani dalam mendapatkan bibit berkualitas unggul. Kegiatan IPDMIP pendampingan secara teknis juga dilakukan kepada penangkar oleh Pak Syukur selaku pendamping perbenihan di DPIU Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai,” tuturnya.
Support lain untuk penangkar benih yang juga akan diberikan oleh PPIU Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah pemberian plastik kemasan, Insektisida, Pestisida, PPC dan biaya jasa dalam bentuk HOK yang tentunya diharapkan bias digunakan semaksimal mungkin oleh penangkar sehingga harapan serta tujuan untuk meningkatkan pendapatan petani bisa tercapai.
Kegiatan IPDMIP masih dan akan terus melakukan inovasi kegiatan untuk mensupport petani dalam meningkatkan pendapatan. Selain itu, diharapkan pula kegiatan ini bias dilakukan secara berkelanjutan dan simultan oleh pihak-pihak terkait sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan untuk petani dan untuk Indonesia yang lebih maju.(NS/EZ)