Jangkauan KUR Pertanian di Mesuji Diperluas

oleh -759 views

MESUJI – Pemerintah Kabupaten Mesuji mencoba memperluas akses kredit usaha rakyat (KUR) kepada petani Desa Sungai Badak, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji. Sebab, dengan lahan seluas 1.500 hektare dan 1.000 petani, terdapat mayoritas petani belum mendapatkan akses permodalan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut, banyak pencapaian sejak penerapan asuransi pertanian. Dengan ikut asuransi pertanian ini agar petani merasa aman untuk berproduksi.

“Kita tidak ingin kalau kena bencana alam seperti banjir, kekeringan, bencana alam, atau sapi yang mati itu menyebabkan petani yang rugi,” kata Mentan SYL, Rabu (3/3).

Setelah bergabung dalam sebuah kelompok tani dan memahami manfaat jaminan kerugian yang didapat dari program asuransi pertanian, maka petani bisa segera mendaftarkan diri. Namun, waktu pendaftaran biasanya paling lambat berlangsung 30 hari sebelum musim tanam dimulai.

“Untuk mendaftarkan diri, petani juga akan mendapat pendampingan khusus dari petugas UPTD Kecamatan serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL),” ujar Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, program AUTP ini hanya mewajibkan petani membayar Rp 36.000 per hektare per musim tanam, sementara sisanya atau sebesar Rp 144.000 ditanggung oleh pemerintah. Bila terjadi gagal panen akibat hama, kekeringan, dan banjir, maka petani bisa mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 6 juta per ha.

“Preminya murah karena dapat subsidi dari pemerintah, jadi hanya Rp 36 ribu per hektar dari aslinya Rp 180 ribu. Sayang sekali kalau petani tidak ikut. Karena jika mereka gagal panen, kan ada uang yang akan cair sebesar Rp 6 juta per hektar. Ini kan sangat membantu petani,” kata Sarwo Edhy.

Adanya tren positif peserta AUTP menurut Sarwo, karena pelaksanaan asuransi pertanian yang bekerjasama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) ini memberikan berbagai keuntungan bagi petani/peternak. Bukan hanya nilai premi yang dibayarkan petani cukup murah, tapi juga memberikan ketenangan dalam berusaha.

“Petani dan peternak semakin mengerti manfaat dan peluang dari asuransi ini. Hanya dengan seharga satu bungkus rokok, petani dan peternak bisa tidur tenang. Petani tidak tahu lahannya rusak terkena banjir, kekeringan atau terserang hama penyakit,” tuturnya.

Kepala Perekonomian dan Pembangunan Mesuji, Arif Arianto, menjelaskan, KUR Pertanian yang ditawarkan kepada petani memiliki bunga hanya 6% per tahun.

“Sistem pembayarannya musiman, jadi setelah panen baru mereka bayar ke Bank, tenggang waktunya pun sesuai dengan komoditas yang ditanam,” jelas Arif.

Untuk itiu, pihaknya akan memfasilitasi petani dengan perbankan dalam menghadapi musim tanam. Dia memastikan jika semua perbankan di Mesuji siap ikut andil dalam KUR Pertanian itu.

“Sejauh ini kesulitan modal menjadi masalah utama petani. Kedepannya bukan hanya padi, tetapi perkebunan juga bisa,” ungkapnya.

Kepala Unit BRI Brabasan, Lukman, menjelaskan bank BUMN itu siap mendukung Program KUR Pertanian. BRI sebagai salah satu bank penyalur siap mendanai permodalan petani di Desa Sungai Badak.

“Kami siap biayai dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” jelasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.