JAKARTA – Semakin derasnya arus informasi di era digital, dimanfaatkan Kementerian Pertanian untuk menderaskan informasi mengenai pembangunan dan penyuluhan pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan informasi seputar pertanian harus didistribusikan sebaik-baiknya.
“Masyarakat berhak mengetahui segala informasi dan perkembangan pertanian. Karena, produk pertanian selalu menyangkut dengan banyak orang,” tutur Mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan lebih jauh mengenai hal tersebut.
“Tugas utama badan SDM mencetak SDM Pertanian yang handal. Namun badan SDM juga bertugas mendistribusikan, menyampaikan program-program Kementerian Pertanian pada stakeholder, kepada para petani yang berdiri di garda terdepan pembangunan pertanian, para penyuluh, praktisi pertanian dan seluruh stakeholder pertanian yang terkait,” tuturnya.
Dijelaskannya, apa yang diproduksi dan dihasilkan pertanian harus disampaikan kepada publik.
Tugas distribusi hasil pertanian itu juga menjadi kata kunci keberhasilan pembangunan pertanian,” ujarnya dalam One Day Coaching Clinic dengan Tema “Better Coach Means Better Performances”.
Oleh karena itu, Dedi mengajak dan meminta kepada seluruh warga penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian yang mengelola pemberitaan, perpustakaan, mengelola seluruh akses pertanian untuk terus meningkatkan keterampilan.
“Kita harus menyampaikan informasi, menyampaikan bahan-bahan penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan semua kepada publik, dan tentu kepada petani Poktan, Gapoktan, kwt termasuk petani milenial, P4S dan seluruh praktisi pertanian yang ada di daerah,” jelasnya.
Ditegaskan Dedi Nursyamsi, publik juga berhak untuk mengetahui apa yang dilakukan Keementan, apa yang dihasilkan selama ini.
“Ada kewajiban kita untuk menyampaikan berbagai informasi kepada publik, baik itu informasi implementasi inovasi teknologi dilapangan termasuk juga informasi inovasi teknologi yang di dalam, maupun juga menyampaikan informasi berbagai kegiatan aktivitas kita untuk membangun pertanian,” ujar Dedi Nursyamsi.
Ditambahkannya, mekanisme komunikasi, penyuluhan, pelatihan pendidikan dan lainnya inilah pasti akan bisa mencapai itu semua.
“Mana mungkin masyarakat mau dan mampu ikut dalam pembangunan pertanian tanpa adanya informasi, pelatihan yang cepat dan tepat. Oleh karena itu kemampuan intelektual untuk menulis secara lisan di berbagai webinar, seminar dan sebagainya maupun kita sampaikan dalam bentuk tertulis dalam pemberitaan ataupun dalam bentuk audio visual, video blog dan sebagainya harus kita tingkatkan,” tukasnya.
One Day Coaching Clinic dengan Tema “Better Coach Means Better Performances” menghadirkan narasumber Syatrya Utama. Sedangkan peserta terdiri dari Pranata Humas BPPSDMP Pusat dan UPT, dan CPNS BPPSDMP.
Dedi meminta para peserta menyerap materi yang disampaikan dalam kegiatan ini.
“Saya berharap kalian menguasai cara menulis, menulis untuk menyampaikan program-program Kementerian Pertanian, program-program badan penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian termasuk apa yang sudah kita lakukan apa yang sudah kita hasilkan,” katanya.