Kementan: Masa Depan Pertanian Jombang Cerah

oleh -802 views

JOMBANG – Masa depan pertanian Kabupaten Jombang dijamin cerah. Pasalnya, Jombang cepat merespon dan mengimplementasikan kebijakan Kementan secara penuh. Program unggulan Kostratani, Integrated Participatory Development an Management of Irrigation Project (IPDMIP), dan lainnya terakselerasi maksimal. Muaranya tentu tingginya produktivitas usaha pertanian dari hulu hingga hilir.

“Produktivitas pertanian secara menyeluruh terus diakselerasi Kementan. Selain kuantitas, Kementan juga memastikan kualitas hasil usaha pertanian tetap tinggi. Dengan begitu, petani akan mendapatkan value ekonomi lebih besar dan maksimal. Untuk itu, soliditas sinergi antara pusat dan daerah harus tetap dijaga,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Soliditas stakeholder pertanian antara pusat dan daerah terpotret positif di Jombang, Jawa Timur. Acuannya, kegiatan Penguatan Kelembagaan Penyuluhan dan Petani di Jombang pada Jumat (11/3). Lokasinya berada di BPP Jogoroto, Jogoroto, Jombang. Pesertanya ada Poktan, Gapoktan, Koramil, Polsek, perwakilan penyuluh dari 21 kecamatan, dan stakeholder terkait lainnya. SYL menambahkan, daerah bisa menjawab tantangan dengan kemandirian pangan.

“Pangan menjadi hal vital dalam kelangsungan kehidupan. Untuk itu, perlu usaha keras dan inovasi untuk menciptakan peluang hingga mengonversinya menjadi value. Dengan komitmen kuat, kami optimistis tercapainya kemandirian pangan di daerah. Pangan berkualitas tercukupi dan harganya murah. Dengan begitu, skenario ketahanan pangan nasional akan terpenuhi,” lanjut SYL.

Memiliki komitmen kuat, program Kostratani, IPDMIP, dan lainnya memang terakselerasi maksimal di Jombang. Optimalnya program Kostratani diantaranya tercermin dari berkembangnya fungsi BPP. Bila mengacu posisinya, BPP Jogoroto sudah memenuhi fungsi sebagai pusat data dan informasi. Ada juga fungsi gerakan pembangunan pertanian, pusat konsultasi agribisnis, pembelajaran, dan pengembangan jejaring kemitraan.

“Kami apresiasi daerah yang memiliki komitmen tinggi menjalankan kebijakan Kementan. Sebab, semua diarahkan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas produksi usaha pertanian menyeluruh. Untuk menjawab tantangan industri 4.0, BPP memang harus bertransformasi. Terus berinovasi, menyempurnakan sarana prasarana pertanian, dan peningkatan SDM pertaniannya. Apalagi, kami juga mendorong dengan peraturan perundangannya,” terang Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi.

Selain potensi besar alamnya, Jombang juga ditopang oleh SDM berkualitas. Jombang memiliki sekitar 88 Ribu petani binaan. Mereka juga berafiliasi dalam 306 Gapoktan dan 1.220 Poktan. Program semakin terakselerasi oleh peran penyuluh yang mencapai 135 orang dengan 63 nama diantaranya berstatus ASN. Fungsi BPP untuk melayani pertanian juga dipertebal, termasuk menjalin kerjasama dengan Balai Penelitian hingga perguruan tinggi/universitas.

“Program IPDMIP dan Kostratani diterapkan bagus di Jombang. Peran BPP berkembang dan memenuhi 5 fungsi, seperti yang terlihat di BPP Jogoroto ini. Meski demikian, kami tetap memberikan evaluasi dan penguatan pada beberapa aspek. Fungsi penyuluh juga masih bisa diakselerasi lebih maksimal lagi. Jombang ini luar biasa karena menginformasikan apa-apa yang sudah dilakukan,” kata Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) BPPSDMP Kementan sekaligus Direktur IPDMIP Bustanul Arifin Caya.

Kementan memang siap mengakselerasi penyempurnaan fungsi 4 BPP di Jombang, termasuk dari sisi fisiknya. Sebab, Kementan sudah mengalokasikan dana alokasi khusus (DAK) dan dekonsentrasi untuk zona Jawa Timur sebesar Rp17 Miliar. Stakeholder pertanian Jombang pun diminta tinggal mengajukan proposal anggarannya. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Muchamad Rony memaparkan, pertanian Jombang fokus terhadap pencapaian target produktivitas.

“Jombang lakukan selurub program yang diberikan Kementan dengan bersungguh-sungguh. Kami memiliki banyakpencapaian positif terkait kegiatan usaha pertanian. Sebab, kami selalu fokus kepada pencapaian target produktivitas. Pendampingan petani terus dilakukan. Kami juga membuat banyak inovasi,” papar Rony.

No More Posts Available.

No more pages to load.