SURABAYA – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan regulasi dan infrastruktur pengembangan produksi pisang dengan target ekspor.
Mengingat Provinsi Jawa Timur menjadi daerah penghasil pisang terbesar di Indonesia pada 2020 dengan total produksi lebih dari 2,6 juta ton. Angka tersebut menunjukkan sekitar 32 persen dari produksi pisang nasional berada di Jatim.
“Tingginya produksi pisang berpotensi untuk terus ditingkatkan. Ini juga peluang besar bagi Indonesia untuk bisa mengekspor komoditi tersebut,” kata LaNyalla, Sabtu (2/4/2022).
Kata LaNyalla, makanya untuk mewujudkannya perlu didukung dengan regulasi yang mampu menggenjot produksi dan prosedur yang simpel sehingga memudahkan para petani maupun pelaku bisnis di bidang pisang itu.
“Dengan regulasi mudah, diharapkan volume ekspor menjadi semakin tinggi yang tentu berbanding lurus dengan hasil produksi. Artinya akan ada peningkatan serapan tenaga kerja, penambahan perluasan lahan dan serta peningkatan investasi,” ucap dia.
LaNyalla yang sedang kunjungan kerja di Jawa Timur mengingatkan peningkatan sub sektor hortikultura perlu didukung perangkat-perangkat yang memadai dan Sumber Daya Manusia yang cukup.
Selain itu, untuk keperluan ekspor, petani dan dinas terkait perlu terus meningkatkan produksi baik dari kuantitas, kontinuitas dan kualitas.
“Tetapi yang terlebih penting lagi produksi untuk kualitas ekspor perlu lebih banyak melibatkan petani kecil atau kelompok-kelompok tani. Jadi peningkatan nilai ekspor berpengaruh terhadap peningkatan penghasilan petani itu sendiri,” papar dia.
Diketahui daerah produsen pisang tertinggi di Jatim adalah Kabupaten Malang, Pasuruan, Lamongan, Banyuwangi, Lumajang, dan Ponorogo.(*)