Jakarta – PT Angkasa Pura II (Persero) mengubah layanan customer service dari tatap muka menjadi seluruhnya dilakukan secara virtual dengan video call.
Inovasi ini disebut dengan Virtual Customer Assistant (VICA) dan merupakan fitur terbaru dari aplikasi Indonesia Airports (INAirports) yang dirilis oleh PT Angkasa Pura II. Sejalan dengan itu, VICA dapat diakses di mana saja dan kapan saja melalui INAirports mulai Kamis, 9 April 2020, di gadget dan smartphone.
Adapun sejak diluncurkan pertama kali hingga per 31 Maret 2020, aplikasi INAirports telah diunduh hingga 303.325 kali di Android dan iOS.
Di samping di iOS, VICA dapat diakses juga melalui situs www.angkasapura2.co.id dan aplikasi Zoom.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan VICA merupakan langkah optimalisasi penggunaan teknologi informasi di ekosistem perseroan selain juga mendukung penerapan physical distancing di tengah pandemi COVID-19.
“Mulai 9 April 2020, petugas customer assistant tidak melakukan tatap muka langsung dengan traveler atau pengunjung bandara untuk mendukung physical distancing agar mencegah penyebaran COVID-19. Lebih dari itu, petugas customer assistant dapat menjangkau masyarakat lebih banyak karena layanan dilakukan dengan video call dari mana saja dan kapan saja melalui smartphone atau gadget.”
Adapun layanan VICA dapat diakses traveler melalui aplikasi INAirports dengan memilih icon menu berbentuk tiga garis di kanan bawah, lalu kemudian memilih layanan VICA.
Sementara itu di situs www.angkasapura2.co.id, layanan VICA bisa diakses dengan mengklik icon Contact Us di bagian bawah halaman muka.
Adapun untuk Zoom, PT Angkasa Pura II akan merilis Meeting ID dan QR Code guna traveler dapat mengakses layanan VICA masing-masing bandara.
VICA melengkapi layanan customer assistant lain yang dimiliki oleh PT Angkasa Pura II, yaitu:
– Contact Center Airport 138, dengan cukup menekan nomor 138 di smartphone atau pesawat telepon;
– whatsapp di nomor +62811984138;
– email di contact.center@angkasapura2.co.id
– akun twitter di @contactap2;
– akun facebook di AP II Contact Centers.
Seluruh layanan customer service tersebut saat ini juga dapat dimanfaatkan masyarakat atau traveler untuk mendapatkan informasi mengenai travel advisory, informasi penerbangan dan kebijakan di bandara-bandara PT Angkasa Pura II di tengah pandemi COVID-19.
Berdasarkan data, jumlah panggilan yang masuk ke Contact Center Airport 138 periode 1 Januari – 6 April 2020 sebanyak 14.522 panggilan. Dari jumlah tersebut, panggilan dari traveler atau masyarakat yang menanyakan informasi terkait COVID-19 mencapai 3.456 panggilan.
Sementara di medsos, jumlah follower akun twitter, instagram dan facebook PT Angkasa Pura II mencapai 237.131 pada periode 1 Januari – 6 April 2020.
Guna mempermudah traveler, Informasi terkait COVID-19 ditampilkan di pop up link di www.angkasapura2.co.id dan aplikasi Indonesia Airports.
“Kami berharap dengan semakin lengkapnya layanan customer service maka PT Angkasa Pura II dan 19 bandara yang dikelolanya dapat lebih mudah dijangkau atau dihubungi oleh masyarakat luas. Komitmen kami adalah memberikan asistensi sehingga masyarakat dan travel bebas stress, bebas ribet, bebas dari kesulitan ketika berada di bandara-bandara PT Angkasa Pura II,” ujar Muhammad Awaluddin.
PT Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan 3 terminal penumpang pesawat dan 1 terminal kargo, di mana bandara ini merupakan bandara tersibuk dan terbesar di Indonesia.
Bandara lain yang dikelola PT Angkasa Pura II adalah Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Kertajati (Majalengka), Radin Inten II (Lampung), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang).
Kemudian Depati Amir (Pangkal Pinang), Sultan Thaha (Jambi), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Internasional Banyuwangi, Sultan Iskandar Muda (Aceh), Minangkabau (Padang), Supadio (Pontianak), Silangit (Tapanuli Utara), Kualanamu (Deli Serdang) dan Tjilik Riwut (Palangkaraya).