Petani Cabai Dapat Pelatihan dari BBPP Lembang

oleh -912 views

LEMBANG – Cabai merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan. Manfaat cabai dan nilai ekonomi yang tinggi menjadikan cabai sebagai komoditas menjanjikan. Tingginya harga jual cabai juga dapat memberikan untung besar bagi petani cabai.

Memaksimalkan potensi tersebut, Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menggelar Pelatihan Vokasi Budidaya Cabai Merah pada 23 Februari – 1 Maret 2022.

Pelatihan bertujuan untuk mempersiapkan petani menjadi SDM yang handal dan berdaya saing sehingga dapat meningkatkan produksi dan kualitas cabai merah.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga mengatakan Kementan sangat peduli terhadap peningkatan produktivitas.

“Peningkatan produktivitas sangat penting untuk memberikan nilai tambah bagi petani. Untuk mendukung hal itu Kementan turut meningkatkan kualitas SDM,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan hal serupa.

Sebagai garda terdepan dalam mencetak SDM pertanian yang berdaya saing, Dedi berharap kegiatan yang diselenggarakan BPPSDMP khususnya pelatihan pertanian, dapat meningkatkan produktivitas petani.

“Peningkatan produktivitas sangat penting untuk membantu petani meningkatkan pendapatan. Dan hal ini tentu akan mendukung peningkatan kesejahteraan petani,” kata prof. Dedi.

 

Pelatihan diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari 15 kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY. Mulai dari Bandung Barat, Garut, Majalengka, Sumedang, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Cirebon, Banjarnegara, Magelang, Temanggung, Blora, Sleman, Kulon Progo, dan Gunung Kidul dengan dua peserta setiap kabupatennya.

Fasilitator pelatihan berasal dari Widyaiswara BBPP Lembang, dinas, dan praktisi.

Materi inti yang didapat peserta selama 56 jam berlatih antara lain Pengenalan GAP, Penyiapan Lahan, Penyiapan Benih dan Penanaman, Pupuk dan Pemupukan, Pemeliharaan, Pengendalian Hama dan Penyakit, serta Panen dan Pascapanen.

Matode pelatihan dilakukan secara klasikal di kelas dan praktik lapang di BBPP Lembang.

Eko Yulianto, peserta asal Sleman, menyatakan pelatihan ini menjadi pengalaman dan ilmu baru baginya.

“Kondisi tanah di BBPP Lembang lebih subur, berbeda dengan di lahan saya,” katanya. Ia juga tertarik untuk menerapkan teknik budidaya yang diajarkan Widyaiswara BBPP Lembang.

Untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman peserta, dilakukan kunjungan lapang ke Kelompok Tani Ciptarasa Babarengan, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok melakukan penerapan mulai dari penyiapan lahan, penyiapan benih dan penanaman, pupuk dan pemupukan, pemeliharaaan, pengendalian hama dan penyakit, hingga panen dan pascapanen.

Acara ditutup pada Selasa (1/3) di Aula Catur Gatra.

Ajat Jatnika, Kepala BBPP Lembang, berkesempatan menutup pelatihan.

“Keberhasilan pelatihan diukur dari peserta dapat meningkatkan kompetensi dan menerapkan hasil pelatihan,” katanya. Ajat berharap adanya perubahan dan perkembangan pada 30 orang peserta setelah mengikuti pelatihan.

“Munculkan terus kreativitas, tingkatkan peran petani sebagai peneliti dan pengkaji,” tutupnya.

Didik Sugiharto, peserta asal Kulon Progo menyampaikan kesannya selama mengikuti pelatihan.

“Kami merasa bangga dapat mengikuti pelatihan ini. Semoga pelatihan sejenis dapat terus diadakan dan berkelanjutan,” ungkap Didik.

Selain ilmu yang didapat, Ia juga merasa senang dapat berkumpul bersama para petani cabai lainnya.

“Banyak petani muda yang bersemangat. Semoga shilaturrahim kita tidak putus sampai di sini dan dapat saling berkolaborasi,” katanya.

No More Posts Available.

No more pages to load.