JAKARTA – Iklim kondusif terus diciptakan 10 Rumah Aman dan warga di tengah pandemi Covid-19. Kolaborasi ini berhasil menumbuhkan suasana tenang sekaligus kemandirian ekonomi tiap keluarga di lingkungan terkecil Rumah Tangga (RT). Sat ini, warga bisa nyaman menjalankan ibadah Puasa Ramadhan 1441 H.
Ibadah Puasa Ramadhan 1441 H yang memasuki pekan ke-2 semakin khusyuk dijalankan mereka yang wajib. Tidak lagi terlihat kegusaran warga mensikapi kondisi negatif perekonomian yang terkena imbas negatif pandemi Covid-19. Warga RT.008/RW.04 Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, ini misalnya. Kemandirian perekonomian warga muncul dengan beragam rupa, mulai donasi hingga munculnya industri rumahan.
“Alhamdulillah semuanya lancar. Pembagian sembako berjalan normal. Sebab, aliran donasi sembako hingga saat ini masih terus berjalan. Distribusinya juga lancar. Ibadah puasa warga berjalan dengan baik,” ungkap Ketua RT.008/RW.04 Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, Zainal Abidin
Memiliki 125-an Kepala Keluarga (KK), RT.008/RW.04 Balekambang memiliki jaminan kesejahteraan cukup lumayan besar. Mereka masih memiliki stok beras hasil donasi warga hingga setengah ton. Adapun dana sumbangan warga terkumpul hingga 5 juta rupiah. Semua donasi warga yang masuk dan didistribusikan dicatat detail lalu diinformasikan secara terbuka kepada warga.
“Warga menjalankan petunjuk program 10 Rumah Aman dengan sungguh-sungguh. Besarnya stok beras dan cadangan anggaran tersebut tentu sangat menggembirakan. Kami sangat berterima kasih kepada mereka yang sudah beramal dan berbagi dengan sesamanya di sini,” terang Zainal lagi.
Terus berinovasi, warga kampung ini juga mengembangkan produk pendamping bantuan sembako. Sambel pecel dan Madumongso dipilih sebagai lauk dan takjil berbuka puasa. Menurut Zainal, pemilihan alternatif takjil tadi juga dimaksudkan untuk menghidupkan UKM.
“Selama bulan puasa, sudah kami distribusikan dua kali. Alhamdulillah, semua warga senang,” lanjutnya.
Serupa warga Zainal, warga RT.014/RW.02 Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, kondisinya juga relatif sejuk. Aktifitas sosial kemanusiaan dan protokol kesehatan masih dijalankan dengan ketat. Ketua RT.014/RW.02 Bendungan Hilir, Rani Eddy memaparkan, distribusi bantuan sembako warga masih terus berjalan di lingkungannya, meski dilakukan dengan beragam catatan.
“Warga sekarang jauh lebih tenang menghadapi pandemi Covid-19 dan beragam imbasnya. Puasa juga dijalankan dengan khusyuk. Ada jaminan ekonomi bagi warga yang kurang mampu. Bantuan sembako warga tetap berjalan, meski semuanya serba terbatas. Yang jelas, semuanya kami kelola dengan baik bersama program 10 Rumah Aman,” papar Rani.
Berada di sekitar Jakarta yang menjadi episentrum pandemi Covid-19, warga Serua, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, juga terus mengembangkan jiwa kebersamaan. Aktivitas pembagian sembako warga masih berjalan bersama implementasi rutin protokol kesehatan. Wilayah ini sempat mengumpulkan 42 juta rupiah bantuan untuk sembako warganya pada awal menjalankan program 10 Rumah Aman.
“Warga terus bahu membahu menjalankan protokol kesehatan. PSBB juga berjalan dengan tertib. Saat Ramadhan tiba, warga kami bisa fokus menjalankan ibadah puasa,” tegas Lurah Serua Dion Wijaya.
Terus terciptanya situasi kondusif di lingkungan terkecil RT mendapat respon positif dari Kantor Staf Presiden. Kepala Staf Presiden Moeldoko menerangkan, warga harus mendapatkan jaminan ekonomi bagi keluarganya agar situasi lingkungan tetap sejuk. Dengan begitu, penerapan beragam treatment untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19 tetap efektif.
“Kata kuncinya adalah masyarakat mau terus bergotongroyong melawan pandemi ini. Semua elemen masyarakat harus terlibat aktif di dalamnya. Kami ucapkan terima kasih atas kepedulian dan kerja sama warga yang luar biasa. Selamat menjalankan ibadah Puasa Ramadhan,” tutup Moeldoko.(*)