Sambut Musim Tanam, Petani di Manokwari Manfaatkan Transplanter

oleh -515 views

MANOKWARI – Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mulai memasuki musim tanam kedua tahun ini. Untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi, para petani didampingi penyuluh melakukan penanaman menggunakan mesin transplanter.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani harus optimis menyambut musim tanam kedua di tahun ini.

“Meski kita sedang menghadapi Covid-19 juga dibayangi ancaman kemarau panjang, petani harus tetap optimis. Kita harus antisipasi hal itu dengan melakukan percepatan tanam. Petani juga harus memanfaatkan alsintan untuk mendapatkan produksi yang maksimal,” tuturnya, Jumat (19/06/2020).

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan penggunaan alsintan adalah ciri petani modern.

“Kita harus menyambut pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Petani pun harus membuka diri untuk kemajuan di sektor pertanian. Dan salah satu ciri petani modern adalah mampu memanfaatkan alat dan mesin pertanian untuk meningkatkan produktivitas,” tuturnya.

Pencanangan Tanam Padi Sawah Musim Tanam II di Kabupaten Manokwari, dilakukan oleh para petani di Distrik Prafi. Para petani melakukan penanaman dengan memanfaatkan mesin transplanter.

Rangkaian kegiatan ini dengan terjun langsungnya Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan ke lahan pertanian. Tanpa mengenakan alas kaki, Dominggus mengikuti petani dengan menanam padi menggunakan alat transplanter.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Kukuh Saptoyudo mengatakan, kegiatan tanam ini dilakukan di dua distrik. Selain Prafi, distrik lain yang melakukan kegiatan serupa adalah Distrik Masni.

“Luas tanam Distrik Prafi 822,5 ha. Sedangkan Distrik Masni sebenarnya sudah dua tahun tidak menanam. Namun awal Juni sudah dibuka irigasi sehingga dapat menanam seluas 526 ha,” terangnya.

Bantuan benih juga telah diberikan untuk petani di Distrik Prafi, selain itu bantuan benih untuk 147 ha berasal dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) Papua Barat. Varietas yang ditanam beragam antara lain Impari 32 ataupun mekongga. “Varietas padi didasarkan oleh pertimbangan BPTP Papua Barat untuk varietas yang cocok dan tahan hama,” sebut Kukuh.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.