Kabupaten Banyuwangi – Pada hari Jumat (28/10/2022), Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Direktorat Pengembangan Destinasi I berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi telah melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion Pengembangan Konektivitas Destinasi Pariwisata Banyuwangi dan Bali Barat di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) dari para pemangku kepentingan untuk mendukung dan menyepakati rencana kolaborasi klaster pariwisata bersama serta sinergitas pengembangan pariwisata bersama antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Taman Nasional Bali Barat dan Taman Nasional Baluran.
Dalam sambutannya, Direktur Pengembangan Destinasi I, Wawan Gunawan, mengatakan bahwa penggabungan Banyuwangi dan Bali Barat menjadi satu klaster pariwisata bersama sangat relevan karena memiliki keunikan dan keindahan tersendiri dan menjadi daya tarik bagi wisatawan. Oleh sebab itu, harmonisasi antara destinasi satu dengan destinasi lainnya mutlak dilakukan sehingga dapat saling mendukung dan menguatkan, bukan menimbulkan persaingan.
“Konsep klaster pariwisata bersama ini diharapkan dapat bersinergi dengan baik sehingga akan memberikan kepuasan pengalaman bagi wisatawan untuk meningkatkan lama tinggal dan pengeluaran lebih besar ke destinasi. Ke depannya perlu disiapkan masterplan atau rencana aksi yang melibatkan berbagai stakeholder pariwisata,” ungkap Wawan.
Sementara itu, Muhammad Yanuar Bramuda, selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, mengutarakan inisiasi konsep pengembangan konektivitas Banyuwangi dan Bali Barat berawal dari berbagai permasalahan diantaranya keluhan wisatawan tentang durasi penyebrangan dari Pelabuhan Ketapang-Pelabuhan Gilimanuk, banyak wisatawan yang ingin berwisata one day trip dengan harga terjangkau, dan belum terkoneksinya Banyuwangi dan Bali Barat melalui kapal cepat.
Oleh sebab itu, kolaborasi berbagai stakeholder diharapkan menjadi solusi tepat dalam membangun konektivitas Banyuwangi dan Bali Barat.
“Perlu adanya dukungan pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun swasta untuk penyediaan transportasi kapal cepat, pembenahan sarana dermaga jetty untuk kapal cepat dan diharapkan ada pertemuan lanjutan untuk membuat paket wisata Bali Barat – Banyuwangi dengan berbagai travel agent dan hotel “ ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gede Dody Suksma, selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, menyatakan bahwa pemerintah Kabupaten Buleleng melalui dinas Pariwisata Buleleng sangat antusias dengan konsep konektivitas Banyuwangi – Bali Barat karena dapat memperkuat kolaborasi dan menciptakan grand design baru untuk menyeimbangkan Buleleng agar seperti Bali Selatan.
Di sisi lain, Agus Ngurah Krisna selaku Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat, menjelaskan bahwa konektivitas Banyuwangi dan Bali Barat menjadi peluang bagi Taman Nasional Bali Barat antara lain penguatan integrasi dengan pemerintah kabupaten, diversifikasi produk wisata, menguatkan nilai tambah kawasan dan meningkatkan minat berwisata pasca pandemi COVID-19.
Sebagai penutup, Ipuk Fiestiandani selaku Bupati Banyuwangi, mengapresiasi untuk kegiatan FGD ini karena menjadi contoh kolaborasi pemerintah pusat serta pemerintah provinsi yang berbeda dalam menguatkan konektivitas satu sama yang lain.
“Kami sangat berterima kasih atas fasilitas dan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang sangat serius dan fokus dalam pengembangan destinasi di Banyuwangi dan Bali Barat yang berkualitas, terintegrasi dan berkelanjutan. Kegiatan ini akan berdampak pada peningkatan berbagai unsur terutama dalam peningkatan bidang usaha pariwisata dan ekraf yang dapat mempercepat pertumbuhan perekonomian masyarakat dan peningkatan PAD. Kita harus gerak cepat dalam berkolaborasi untuk segera diimplementasikan” terang Bupati Banyuwangi.
Kegiatan ini dilaksanakan secara luring maupun daring dan dihadiri oleh perwakilan Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, perwakilan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktur Pengembangan Destinasi I, perwakilan Direktorat Tata Kelola Destinasi dan Direktorat Wisata Minat Khusus, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kepala Dinas dan para kepala bidang serta kepala seksi di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, perwakilan Bappeda Provinsi Jatim, perwakilan Bappeda Provinsi Bali, perwakilan Bappeda Kabupaten Jembrana, perwakilan Bappeda Kabupaten Buleleng, Kepala Bappeda Kabupaten Banyuwangi, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, perwakilan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana, Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat dan tim teknis Dit PD I Kemenparekraf, Wisnu Sriwijaya dan Tartisa Sulistiani.*