KALSEL – Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan kembali mengagendakan Festival Pasar Terapung. Tahun ini, acara berlangsung tanggal 23-25 Agustus 2019. Sebagai event pentas budaya dan seni, kegiatan tersebut bakal diikuti berbagai daerah di Kalsel. Termasuk beberapa daerah lain di Indonesia.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan, Festival Pasar Terapung 2019 dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Antara lain Lomba Acil Jukung, Lomba Foto, Lomba Jukung B6, Lomba Stand Terbaik Kampung Banjar, Gelar Kuliner Nusantara, dan Lomba Masak.
“Festival Pasar Terapung masuk agenda rutin pariwisata yang selalu digelar setiap tahun. Ini merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya. Sekaligus sebagai media pengenalan budaya dan wisata yang berada di seluruh Kalimantan Selatan,” ujarnya, Rabu (21/8).
Sahbirin menjelaskan, pasar terapung adalah sebuah pasar tradisional yang seluruh aktivitasnya dilakukan di atas air atau menggunakan perahu. Suasana pasar terapung yang unik dan khas adalah berdesak-desakan antara perahu besar dan kecil. Mereka saling mencari pembeli dan penjual yang selalu berseliweran kian kemari.
“Kebanyakan para pedagang adalah wanita. Menariknya, di pasar terapung ini juga masih berlaku barter antar pedagang. Tak ada organisasi pedagang sehingga jumlah mereka yang berjualan tak terhitung. Mereka datang untuk berjualan, dan bubar dengan sendirinya ketika matahari pagi mulai terik,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan Dahnial Kifli menambahkan, Festival Pasar Terapung 2019 dirancang dengan konsep dasar, agar wisatawan dapat merasakan sensasi dan keunikan pasar tersebut. Adapun misi kegiatan ini antara lain untuk mempromosikan potensi pariwisata di daerah setempat.
“Dari kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisnus dan wisman ke Kalimantan Selatan. Yang jelas, event ini juga dilaksanakan dalam rangka mendukung gerakan Visit Kalsel 2020,” jelasnya.
Melalui event ini pula, diharapkan budaya pasar terapung lebih dikenal masyarakat luas. Masyarakat sekitar juga dapat menikmati dan merasakan kehadiran objek wisata sebagai hiburan yang murah meriah. Goalnya, ekonomi semua pelaku industri pariwisata sekitar pasar terapung dapat meningkat.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menyatakan, Festival Pasar Terapung 2019 masuk dalam Calendar of Event (CoE) Kemenpar. Artinya, kegiatan ini memang menjadi atraksi unggulan di Provinsi Kalimantan Selatan.
“Festival Pasar Terapung 2019 akan berlangsung di atas Sungai Barito yang mengalir di Kota Banjarmasin. Pasar ini sudah sangat terkenal. Biasanya, wisatawan yang datang ke Banjarmasin akan meluangkan waktu untuk mengunjungi pasar tersebut,” bebernya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, pasar terapung merupakan budaya lokal yang sudah berlangsung lama. Karenanya, pasar ini bisa menjadi kekuatan Kalimantan Selatan untuk mengembangkan destinasinya sehingga semakin dikenal luas.
“Festival Pasar Terapung akan menjadi buruan wisatawan. Terutama yang suka mencari konten menarik, baik fotografer maupun videografer. Terlebih, wisatawan bisa terlibat langsung dalam aktivitas pasar. Minimal sebagai pembeli. Ini tentu menjadi pengalaman yang menarik dan otentik bagi mereka,” tandasnya. (*)