AMBON – Festival Teluk Ambon (FTA) 2019 telah selesai dilaksanakan. Digelar 18-20 Agustus 2019, menjadi sebuah etalase terbaik menikmati Ambon Manise. Rangkaiannya padat dan lengkap membuatnya makin berkembang disukai wisatawan. Apalagi tahun ini perhelatan tersebut dikonsep sangat millenial. Tema besarnya “Exotic Milenial Moluccas “Care About Ambon.
“FTA sangat keren. Sangat cerdik dalam membaca trend pariwisata. Saat ini gemerasi millenial menjadi generasi yang paling dominan. Siapa yang mengusai generasi millenial maka dialah yang paling cepat berkembang,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, Rabu (21/8).
Memasuki tahun ke-14, festival yang menggabungkan antara wisata bahari dan wisata budaya ini dikemas dengan kegiatan seru dan menarik. FTA bukan hanya menyajikan workshop-workshop dan perlombaan Arumbai yang menjadi puncak acara FTA 2019. Namun, ada banyak suguhan kearifan lokal maupun budaya yang menjadi ciri khas Kota Ambon.
Gaung konservasi lingkungan pun disuarakan dengan lantang di festival ini. Terbukti dengan barang-barang yang dipamerkan dan juga dijual pada saat festival ini berlangsung. Semua benda yang ada merupakan daur ulang dan sudah pasti sangat ramah lingkungan.
“Lewat tema besar yang dihadirkannya, FTA menjawab keresahan generasi millenial atas perubahan lingkungan. Ini merupakan sebuah gaya baru yang patut ditiru oleh festival lainnya yang masuk dalam 100 Calendar of Event (CoE) Kemenpar,” kata Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Erawan Asikin mengatakan, keberhasilan pelaksanaan FTA 2019 tidak lepas dari peran serta semua pihak. Selain Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Maluku, Dinas Pariwisata Provinsi Maluku juga mengandeng beberapa instansi terkait. Dari mulai Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud), Badan SAR Nasional (BASARNAS), TNI-AL, dan Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP).
Bahkan pihaknya menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan khusus pada festival tahun ini. Dari mulai World Wildlife Fund (WWF), Moluccas Coastal Care (MCC), Eko Beta, dan Green Moluccas.
“Seluruh pihak bahu-membahu membuat FTA makin berkembang menjadi festival yang menjanjikan. Terimakasih atas seluruh pihak yang telah terlibat di FTA 2019. Terlebih Kemenpar yang sangat aktif mempromosikan pariwisata Maluku,” katanya.
Terpisah, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, FTA berhasil menjadi branding terbaik pariwisata Maluku. Dengan bentangan alamnya yang indah, Maluku juga diberkahi dengan budaya yang kuat. Ini semua mampu diterjemahkan dengan baik oleh festival ini.
“Melalui FTA, kekayaan Maluku tersaji dengan baik. Kemasannya keren. Apalagi semua didukung dengan akses dan amenitas yang sangat baik yang dimiliki Maluku. Saya yakin tahun depan perhelatan ini akan tampil jauh lebih memukau lagi,” tutup Ricky.