KAHYANGAN.NET-Masyarakat Jawa Barat di manapun berada sudah tidak perlu ragu lagi untuk berwisata ke Danau Toba. Karena masyarakat Danau Toba dan sekitarnya saat ini sudah memiliki hospitality yang sangat baik dan semakin ramah.
Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua
Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Sumatera Utara, Solahuddin Nasution dalam acara Talk Show di Sales Mission Danau Toba di Trans Mall Studio, 9-11 di Bandung.
Kata Solahuddin justru kultur budaya Danau Toba saat ini semakin hari semakin menarik.
“Sekarang sudah menyambut wisatawan dengan tersenyum. Sekarang masyarakat Danau Toba itu sadar bahwa pariwisata bisa mensejahterakan masyarakatnya,”kata Solahuddin.
Namun Solahuddin mengatakan bahwa semuanya tidak semudah mengembalikan telapak tangan. Semua butuh proses dan butuh kerja keras semua pihak. Justru Solahuddin kembali memuji kinerja Kementerian Pariwisata yang terus berusaha mempromosikan Danau Toba di dalam maupun di luar negri. Contohnya seperti promosi di Bandung ini.
“Bahkan pemerintah pusat juga sudah membentuk Badan Otoritas Danau Toba. Yang di mana tugasnya terus memantau Danau Toba dengan baik,”kata Solahuddin.
Solahuddin juga meminta kepada pemerintah daerah untuk fokus mengedepankan perbaikan pariwisata di Danau Toba. Karena dengan hal itu, maka wisatawan akan kembali dan terkesan di Danau Toba. “Begitu juga hal ini sudah dilakukan di Hotel dan Restaurant di Danau Toba,”katanya.
Sekadar informasi, Hospitality dari kata Host yang berarti tuan rumah. Di jaman Yunani Kuno, tuan rumah senantiasa menyambut tamu dengan ramah. Mempersilakan makan dan menjamu mereka setara dengan Zeus (Pimpinan para dewa dalam mythology Yunani).
Kini hospitality dipelajari dalam sebuah program pendidikan dan dilaksanakan di Pariwisata yang berorientasi pada kepuasan pelanggan atau pengunjung. Kunci kesuksesan perhotelan dan restaurant bukan hanya bangunan yang mewah dan makanan yang lezat, tetapi juga cara management memberikan pelayanan sebaik mungkin. Selain 2 bisnis di atas, lulusan hospitality juga dibutuhkan aneka bidang usaha dan bisnis lain. Karena pada dasarnya semua perusahan harus mempunyai seseorang yang bertanggung jawab pada excellent service mereka.
Hospitality menjadi jurusan elegant di berbagai universitas terkemuka dunia. Yang paling banyak dicari adalah jurusan Hospitality di Laureate group. Mereka memasukkan Glion dan Les Roches di TOP 3 Hospitality campus based on luxury international hospitality companies. Hospitality campus juga ada di Blue Mountains International Hotel Management School (Australia), Les Roches Jin Jiang International Hotel Management College (China)dan Kendall College (United States).
Asia Pasifik mengalami perkembangan paling tinggi diandingkan daerah lain. Rencana pengembangan hotel baru di kawasan Asia Pasifik melonjak terus.
Di Indonesia sendiri, pertumbuhan dunia hospitality tidak jauh berbeda. Indonesia juga akan banyak Hotel baru. Hal ini dilatar belakangi oleh banyaknya tempat-tempat wisata baru dan munculnya berbagai café atau restaurant kreatif. Didukung dengan daya beli masyarakat pada makanan dan juga berwisata juga semakin tinggi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengajak semua unsur harus meningkatkan Hospitality secara beriringan di Danau Toba dengan upaya pemerintah pusat membenahi infrastruktur yang ada. Termasuk membuka penerbangan langsung ke sekitar Danau Toba. Dengan demikian wisatawan akan semakin banyak berkunjung.
“Kalau wisatawan banyak berkunjung, tentu dapat menambah perputaran ekonomi di sana. Jadi masyarakat harus diberikan standar pelayanan baku,” katanya.
Demikian juga dengan fasilitas hotel atau tempat-tempat penginapan, menurut Menpar juga harus dibenahi dari sisi kenyamanan, harga dan pelayanan. Harus memiliki standar baku.
“Mari kita jadikan Danau Toba sebagai tujuan wisata yang berkelas dan berkesan dan berkesinambungan dengan keterlibatan semua unsur masyarakat dan pariwisata Danau Toba,”kata Menpar.(*)