BATAM – Harmonisasi budaya dalam keberagaman tersaji dalam Batam International Culture Carnival 2019. Digelar 7-8 Desember 2019, karnaval diikuti beragam suku bangsa. Penikmatnya juga datang dari mancanegara. Kontennya sangat beragam dan menginspirasi. Event ini digelar di Nuvasa Bay-Nongsa Pura Fery Terminal, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Digelar 2 hari, Batam International Culture Carnival 2019 terbagi dalam 2 sub event besar. Ada seminar yang digelar Sabtu (7/8) dengan venue berada di Nuvasa Bay, Nongsa, lalu dilanjutkan parade. Seminar memiliki peserta beragam. Mulai dari akademisi, sanggar seni se-Kota Batam, hingga Batam Tourism Promotion Board. Ada juga dari paguyuban, asosiasi pariwisata, DPD Tiara Kusuma Kepri, dan media.
“Batam International Culture Carnival 2019 dikemas lebih menarik. Selain karnaval, ada juga seminar. Ada banyak inspirasi di sini, seperti materi menarik melalui seminar. Peserta event seluruhnya beragam dari mancanegara. Kami optimistis, event ini semakin menguatkan posisi Batam sebagai destinasi wisata budaya terbaik,” ungkap Kadisbudpar Kota Batam Ardiwinata, Minggu (8/12).
Seminar berjalan menarik dengan 3 pemateri utama. Sebut saja Ketua DPD Akari Kepri, Creator Kostum Karnaval Batam, dan Anggota DPRD Kepri. Selain tanya jawab, peserta juga mendapat suguhan spesial 4 tema kostum unik dan menarik. Kostum yang dipemarkan mengusung tema Landmark of kepri, Ethnic of Kepri, Flora and Fauna Kepri, hingga Oceanna. Rangkaian seminar pun ditutup dengan parade.
“Ada banyak yang spesial dari Batam International Culture Carnival 2019. Kami gembira karena respon publik sangat luar biasa terhadap setiap konten yang disajikan. Wisatawan yang bergabung banyak. Hal ini menguntungkan industri pariwisata di sini,” terang Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Buralimar.
Usai seminar, event dilanjutkan Grand Carnival Batam International Culture Festival 2019 pada Minggu (8/12). Memakai jalanan utama Nongsa sebagai catwalk, start parade dari Nuvasa Bay dengan finish di Nongsa Pura Fery Terminal. Parade ini sepenuhnya menjadi panggung budaya lintas bangsa. Melalui kostum megahnya, ikut beraksi 60 Miss Republic International.
Miss Republic International jadi perwakilan budaya dari 3 benua. Ada Benua Asia, Eropa, dan Afrika. Slot peserta mancanegara lainnya diisi 25 Internation World Agent dan 100 nama dari Hare Khrisna. Ada juga peserta domestik dengan slot Finalis Manhunt Indonesia, Kids Carnival, Landmark of Kepri, Ethnic of Kepri, Flora and Fauna Kepri, Oceanna, juga Pengantin Nusantara (Foperba).
“Batam International Culture Carnival 2019 memiliki keberagaman luar biasa. Semua suku bangsa ikut bergabung di sini. Beberapa daerah di Indonesia juga berparade di sini. Respon luar biasa ini tentu jadi tantangan ke depan. Batam harus selalu menunjukan perbedaan dan kekhasannya dari banyak karnaval di nusantara,” tegas Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kemenparekraf Esthy Reko Astuty.
Dimulai Minggu (8/12) pukul 10.00 WIB, Grand Carnival Batam International Culture Festival 2019 pun diawali show seni dan budaya. Ada Marching Band dan Paskibraka hingga Tari Persembahan. Disajikan juga warna warni budaya Melayu, seperti Kompang, Bunga Manggar, dan Tari Kreasi Melayu. Bersama kostum megah, beragam sajian budaya ini pun menjadi sasaran utama mata kamera para wisatawan.
“Carnival Batam International Culture Festival 2019 memang menyediakan konten foto dan video yang luar biasa. Konten ini tentu akan mendapat respon positif dari para netizen saat diunggah melalui media sosial. Kami ucapkan terima kasih bagi semua atas partisipasinya di sini. Pastikan tahun depan kembali lagi ke sini,” tegas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani.
Perhatian besar sejak awal diberikan publik atas beragam konten yang disajikan. Batam International Culture Carnival 2019 mampu menghadirkan sedikitnya 300 wisman dari banyak negara. Mereka datang dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan India. Ada juga paspor Eropa dan Asia Pasifik yan bisa dijumpai di sini.
“Apresiasi atas penyelenggaraan Batam International Culture Carnival 2019. Sebab, event ini diikuti oleh banyak peserta dan pengunjung mancanegara. Para wisman ini bergabung dengan wisnus di tiap sudut area event. Mereka menikmati keramahan dan kenyamanan destinasi Batam. Kami yakin, arus wisman akan semakin positif pasca event,” tutup Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenparekraf Dessy Ruhati.(*)