TOMOHON – Generasi millennial diharap bisa menangkap peluang untuk aktif diindustri pariwisata. Caranya dengan memanfaatkan media sosial. Hal tersebut disampaikan kepada millenial Sulawesi Utara. Momennya, saat Millennial Tourism Corner di Alamanda Bukit Doa Tomohon, Kamis (8/8).
Tidak tanggung-tanggung ajakan untuk memaksimalkan medsos disampaikan dua perusahaan besar Facebook dan Traveloka.
Strategic Partnership Manager Traveloka Alfonso Kodoatie, mengatakaan millennial harus memaksimalkan media sosial untuk aktif di industri pariwisata. Sebab, potensi yang bisa didapat dari sektor ini sangat tinggi.
“Milenial harus eksis. Karena, peluang untuk menggapai market dan peluang untuk mendapat costumer sangat bagus. Hal ini yang harus dimanfaatkan millennial. Dan mereka harus jeli melihat peluang itu,” paparnya.
Alfonso mengatakan media sosial bisa dimanfaatkan untuk menggapai segmen pariwisata. Sebab tren wisatawan sendiri mengalami pergeseran. Mulai ke arah digital. Dan hal itu sejalan dengan semangat millennial.
“Melalui media sosial, millennial bisa mendapatkan segmen pariwisata. Karena sejalan dengan tren wisatawan yang mulai menggunakan digital. Juga sesuai dengan misi kita, memanusiakan teknologi, dan ini sangat baik diterapkan di pariwisata,” ujarnya.
Pernyataan tidak jauh berbeda disampaikan Manager Penjangkauan Politik dan Pemerintahan Facebook Indonesia, Noudhy Valdryno,
“Yang harus teman-teman millennial sadari, pengguna internet di Indonesia sekitar 157 juta orang. Jumlah yang sangat menjanjikan. Dan untuk menggarap pasar ini, millennial bisa memanfaatkan Facebook. Sebab Facebook bisa untuk mengolah konten. Hal yang sangat dibutuhkan millennial,” paparnya.
Sementara Walikota Tomohon Jimmy Feidi Eman mengakui pentingnya peran millennial buat pariwisata.
“Terima kasih kepada Kementerian Pariwisata, terutama pak Menteri Pariwisata Arief Yahya. Karena sudah menyempatkan waktunya untuk hadir di Tomohon bersama para millennial. Memang kita sangat membutuhkan millennial untuk meningkatkan pariwisata kita,” ujarnya.
Ketua Tim Percepatan Millennial Tourism Kemenpar Gabriella Patricia Mandolang mengatakan inbound millennial sangat tinggi.
“Inbound traveler millennial ke Indonesia sangat tinggi. Mencapai 50 persen. Wisatawan millennial menjadi rebutan banyak negara. Oleh karena itu, kita ingin millennial juga terlibat aktif dalam industri pariwisata. Bukan hanya menjadi penonton,” kata wanita yang akrab disapa Gaby itu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan millennial adalah bagian dari industri pariwisata 4.0.
“Industri pariwisata 4.0 adalah industri yang sangat digital. Dan millennial itu karakternya adalah digital. Oleh karena itu industri pariwisata 4.0 harus bisa dimaksimalkan millennial. Apalagi pariwisata adalah leading sector buat Indonesia,” katanya.(****)