WAINGAPU – Hai generasi millennial, kalian sudah punya konten buat lomba video pendek? Kalau belum, datang saja ke Pulau Sumba 10-15 Juli nanti. Karena, ada dua event keren sekaligus, yaitu Festival Parade 1001 Kuda Sandalwood dan Expo Tenun Ikat Sumba. Inilah lokasi dan event yang tepat untuk berburu foto dan konten video.
Staf Khusus Menpar Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono mengatakan millennial harus jeli melihat sebuah event.
“Festival Parade 1001 Kuda Sandalwood memiliki banyak spot untuk dieksplorasi. Dari atraksinya saja sudah keren, parade kuda. Belum lagi destinasinya. Ini momen yang sangat bagus untuk mendapatkan konten untuk Lomba Video Pendek Millennial,” papar Don Kardono, Rabu (3/7).
Festival Parade 1001 Kuda Sandalwood termasuk dalam Calendar of Event Kementerian Pariwisata. Kegiatannya akan diawali dengan Gala Dinner, Rabu (10/7).
Sementara Parade Kuda Sandel akan dilaksanakan Jumat (12/7) pukul 09.00 WITA. Lokasinya di Padang Savannah Purrukambera, Hamaparingu, Kanantang, Sumba Timur. Parade akan dilakukan dengan jalur sepanjang 6 Km. lokasi finisnya di Pantai Purrukambera.
Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora mengungkapkan, Festival Parade 1001 Kuda Sandalwood menjadi representasi keindahan alam dan budaya.
“Festival Sandalwood adalah event luar biasa. Wisatawan bisa menikmati eksotisnya alam dan budaya di Sumba secara utuh. Apalagi, Sumba ini pulau terindah di dunia. Kegiatan yang ditampilkan menarik. Karena, disajikan secara kolosal. Semua mencerminkan budaya masyarakat Sumba,” ungkap Gidion, Selasa (2/7).
Parade Kuda Sandel akan diikuti 5 dari 22 kecamatan di Sumba Timur. Sebut saja, Kecamatan Waingapu, Kambera, Haharu, Kanatang, dan Pandawai. Disajikan menarik, sedikitnya ada 7 tema yang disiapkan dalam Parade Kuda Sandel tersebut. Kesemuanya mencerminkan budaya dan tradisi yang hidup hingga sekarang di Sumba.
Parade Kuda Sandel adalah gambaran prosesi pemakaman raja/bangsawan. Ada juga formasi pengawalan raja di medan pertempuran. Gambaran Kuda Beban yang memikul hasil pertanian juga ditampilkan, selain prosesi berburu atau menjerat kuda liar dengan laso. Warna adat ditampilkan dari prosesi pernikahan. Simbol kekuatan dari Kuda Tunggang hingga Kuda Menari.
Ada nilai lebih dari event ini. Karena, Pulau Sumba dinobatkan sebagai salah satu yang terbaik di dunia oleh Majalah Focus asal Jerman. Pada artikelnya, majalah Focus memberi judul ‘Sumba Kein Tanz, aber ein Traum’. Artinya itu ‘Sumba, Bukan Nama Sebuah Tarian, tapi Sebuah Mimpi’. Sumba juga masuk big three destinasi paling dicari publik melalui Google Search. Periodenya Januari 2017 hingga Juli 2018 dan diukur Google Indonesia.
“Keindahan Sumba sudah mendunia. Jadi, Festival Sandalwood jangan sampai terlewatkan. Mulai atur perjalanan menuju ke Sumba Timur. Apalagi, eventnya sudah dekat. Kami tunggu semuanya di Sumba Timur. Mari berbagi inspirasi dan keindahan melalui Festival Sandalwood 2019,” terang Gidion lagi.
Sementara Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan, Sumba adalah destinasi wisata luar biasa. Sumba akan semakin eksotis dengan Festival Sandalwood. Event ini menjadi representasi keindahan budaya masyarakat Sumba. Ada tenun, lalu warga di sana juga lekat dengan Kuda Sandel.
“Melalui sentuhan kemasan barunya, festival ini sangat menarik,” jelas Ketua Tim Pelaksana CoE Esthy Reko Astuty.
Selain Parade Kuda Sandal, Pulau Sumba juga dimeriahkan Parade Tenun Ikat Sumba. Kegiatan ini digelar Kamis (11/7). Venue parade berada di Lapangan Pahlawan, Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selang berikutnya, Pameran tenun Ikat Sumba Timur dan parade seni budaya digelar masif 12-15 Juli 2019.
“Wisatawan akan mendapatkan banyak experience saat berada di Festival Sandalwood 2019. Ada banyak hal yang didapat dan tentu menjadi pengetahuan baru. Silahkan berkunjung ke Festival Sandalwood ini. Sebab, aksesibilitas menuju ke sana mudah,” papar Asisten Depduti Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenar Muh. Ricky Fauziyani.
Untuk kalian yang ingin ke Pulau Sumba, jalur udara adalah pilihan terbaik. Kalian bisa mengaksesnya melalui Bandara Waingapu di Sumba Timur. Alternatif lain adalah Bandara Tambaloka di Sumba Barat. Bila ingin puas mengeksplorasi Sumba, wisatawan bisa menyewa motor atau mobil. Banderol rental motor sekitar Rp100 Ribu sehari, lalu mobil dihargai Rp800 Ribu per hari.
Selain transportasi, Sumba Timur juga menawarkan kenyamanan melalui hotel/penginapannya. Lalu, mengacu Traveloka ada 23 hotel yang ditawarkan. Hotel itu diantaranya, Padadita Beach, Tanto, Elvin, Sacca Residence & Resto, hingga Merlin. Ada juga Jemmy Hotel, Morinda Villa & Resto, Maramba Beach & Resort. Komposisi homestaynya seperti Umbo Dhigo, Baim, dan Ama Tukang.
“Festival Sandalwood merupakan event yang dinanti dari Sumba. Sebab, konten yang ditawarkan selalu menarik dan unik. Sumba memang paket terbaik untuk berlibur. Alam dan budayanya eksotis. Selain atraksinya, aksesibilitas dan amenitasnya sangat bagus. Dijamin wisatawan akan nyaman di sana,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik Asia Pasifik.(****)