JAKARTA – Langkah progresif langsung digeber Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk menyokong destinasi super prioritas. Langkahnya konkrit, menyasar promosi besar program utama Presiden Joko Widodo tersebut. Lihat saja program Famtrip media Filipina ke Danau Toba – Yogyakarta. Digelar 13 hingga 16 September 2019, sebanyak 9 awak media Filipina diajak menyusuri keindahan 2 destinasi tersebut.
“Program ini merupakan bentuk dukungan Kemenpar pada destinasi pariwisata super prioritas Danau Toba dan Borobudur. Caranya melalui branding di Media dan Sosial Media di pasar wisman Filipina. Karena jelas, dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari Indonesia, Filipina menjadi lahan subur untuk menyuplai wisman ke Indonesia,” kata Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani,” Rabu (18/9).
Segudang aktivitas mengasikkan pun diset Kemenpar untuk menunjukkan keindahan berlibur ke dua destinasi tersebut. Begitu tiba di Kawasan Danau Toba, mereka langsung diajak merasakan langsung nikmatnya kuliner lokal. Lunch di restoran lokal yang juga merupakan Museum TB Silalahi pun digelar dengan menarik.
Mereka pun diajak berpetualang di Taman Eden 100, Tobasa. Di tempat ini mereka diajak untuk memetik andaliman (bumbu khas Batak Toba). Bahkan mereka diajak langsung menikmati seduhan andaliman. Dihari pertama petualangan pun ditutup dengan makan malam di Lumban Bul Bul.
Petulangan pun berlanjut di hari Kedua. Huta Ginjang menjadi tempat berlabuh selanjutnya. Dari tempat ini para jurnalis ini diajak untuk melihat Danau Toba secara menyeluruh. Tak berhenti disitu saja, mereka pun diajak mengikuti rangkaian acara Festival Pesona Danau Toba. Kedatangan mereka bahkan disambut langsung oleh Bupati Toba Darwin Siagian serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang hadir pada festival tersebut.
“Sebagai bagian atraksi budaya Batak, Karnaval Danau Toba ini keren. Danau Toba memang luar biasa Indahnya. Baik itu budaya maupun alamnya,” kata
Di hari ketiga, petulangan pun semakin menarik saja. Para peserta ini diajak mengunjungi Pulau Samosir. Di destinasi ini mereka diajak menyusuri jejak perkampungan kanibal dari Tanah Batak di Tomok Village dan Ambarita Village. Bahkan mereka di ajak turut serta membuat makanan khas Batak Siallagan. Dari mulai Arsik, Nanyura, hingga Horbo. Mereka juga tanpak begitu antusia ketika diajak menari Tor-Tor Sigale-Gale bersama.
“Danau Toba ini sangat berkelas khususnya sebagai destinasi adventure. Huta Ginjang, Tomok Village dan Ambarita Village serta destinasi lainnya sangat menarik untuk dieksplorasi. Tentu ini menjadi sebuah cerita menarik yang bisa kami beritakan di media kami,”
Lantas bagai mana petualangan di Yogyakarta dan Borobudur? Lagi-lagi para awak media ini langsung dibuat terpukau di Yogyakarta. Begitu tiba, nuansa Jawa yang begitu kental menyambut mereka di kota yang selalu bikin kangen ini. Beragam oleh-oleh khas yang unik langsung dapat mereka temui di berbagai penjuru kota. Kulinernya banyak. Siapa yang tidak kenal dengan kelezatan Gudeg Jogja. Belum lagi soto, sate, empal dan lain-lain yang turut mereka cicipi.
Destinasinya? Wah kalau yang ini jangan ditanya. Sudah pasti tak cukup waktu untuk mengeksplorasi semuanya. Di waktu yang singkat saja para awak media Filipina ini langsung diajak menyusuri kemegahan Keraton Yogyakarta. Mereka pun diajak melihat langsung tempat pengrajin perak di Kota Gede yang termasyur itu.
“Borobudur? Itu sudah pasti. Meskipun terletak di Magelang Jawa tengah, satu dari lima destinasi prioritas ini memang selalu menjadi menu wajib bagi traveler manapun yang datang ke Yogyakarta. Mereka pun diajak menyusuri atmosfir Malioboro yang selalu bikin rindu para traveler dunia. Setelah mereka melihat dan merasakan langsung dua destinasi super prioritas ini, mereka pasti akan langsung memviralkannya ke pembaca setianya,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.
Respon Menpar Arief Yahya sangat positif. Menurutnya famtrip tersebut tepat sasaran. Mengundang media-media top Filipina merasakan sensasi berwisata yang menyenangkan, diyakini bakal menimbulkan efek domino
yang positif bagi pariwisata kedua destinasi itu.
“Selama ini pasar wisman hanya terfokus pada Bali dan Lombok. Ke depan lima destinasi prioritas pasti akan makin banyak dikunjungi wisman. Ini yang terus kita promosikan bersama. Apalagi media-media ini mempunyai basis pembaca yang tidak sedikit.
Pasti akan positif. Indirect Impact nya besar. Media valuenya besar. Ini akan memberi keuntungan tersendiri bagi pariwisata Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya. (*)