PALU – Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sulawesi Tengah (Sulteng) semakin eksis saja. GenPI Sulteng bersiap menggelar Festival Tenun Sulawesi Tengah 2019. Festival ini akan digelar di Taman GOR Reborn Palu 28-30 Juni 2019.
Koordinatoor GenPI Sulteng, Gio Mandike mengatakan, festival ini menjadi ajang memelihara tradisi tenun khas Sulteng. Apalagi tenun khas Sulteng memiliki motif dan kreasi yang kaya yang berbeda dengan tenun lainnya.
“Dengan festival ini diharapkan akan semakin mengangkat kain tenun khas Sulteng sebagai bagian dari kekayaan budaya masyarakat Sulteng. Disamping itu juga sebagi bagian dari bagian tak terpisahkan dari kekayaan pariwisata Sulteng,” ujar Gio, Kamis (13/6).
Yang pasti jangan takut bosan menyaksikan acara ini. Karena yang ditampilkan di Festival Tenun Sulawesi Tengah 2019, semuanya sangat keren. Warna dan desainnya sangat eye cathing. Dengan warna-warna cerah. Bahannya pun pilihan dengan menggunakan sutra. Bahkan kini mulai dikembangkan dengan menggunakan benang berwarna cerah hingga bisa dijangkau semua kalangan.
“Ada filosofinya, ada sejarahnya, punya story telling yang kuat. Ini sangat matching dengan pariwisata,” tambah Gio.
Bukan sekedar festival biasa, acara lainnya pun tak kalah seru untuk diikuti. Ada Lomba Mewarnai, Lomba Fashion Show, Lomba Menari Pantanu, serta Lomba Menyanyi Lagu Daerah Kaili. Selain itu juga ada Pemilihan Putri Tenun Sulteng, Talk Show, Workshop Tenun, Pameran UMKM, Food and Fashion, Kelas Menulis, hingga Band Performance.
“Yang pasti kami akan semaksimal mungkin menggelar acara ini. Dengan bantuan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Sulteng kami optimis acara ini akan berjalan dengan baik dan mengangkat kembali pariwisata Sulteng,” Pungkas Gio.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Harian GenPI Sulteng Suzana Dorothea mengajak seluruh masyarakat dan wisatawan untuk datang meramaikan acara. Apalagi saat ini pariwisata Sulteng tengah bangkit dari bencana gempa dan tsunami yang menerpa beberapa waktu lalu. Dengan diadakannya festival ini diharapkan akan mengangkat kembali pariwisata Sulteng.
“Kami berharap upaya ini bisa semakin memajukan pariwisata Sulteng. Meski kita sedang dalam kondisi sulit karena pasca gempa dan juga berbagai persoalan lain seperti tiket pesawat dan bagasi, tapi kita tetap optimistis sektor pariwisata Sulteng akan kembali bangkit. Ini akan kita buktikan lewat Festival Tenun Sulawesi Tengah 2019 ini,” ujar wanita yang akrab disapa Susan itu.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Moh. Hidayat menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi Sulteng sangat mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Karena jelas, acara ini bertujuan bukan hanya untuk mengangkat tenun Sulteng, tetapi jauh dari itu untuk mengangkat pariwisata Sulteng.
“Segala betuk yang dibutuhkan untuk mensukseskan acara ini entah itu fasilita, proses dan juga beberapa keperluan selama festival berlangsung kami siap membackup. Mari sama sama kita ramaikan dan sukseskan Festival Tenun Sulawesi Tengah 2019,” ajaknya.
Dukungan pun hadir dari Menteri Pariwisata Arief Yahya. Mantan Dirut Telkom itu berharap Festival Tenun Sulawesi Tengah 2019 bisa mengangkat kembali pariwisata Sulteng. Sekaligus menggerakkan perekonomian daerah di Sulteng. Ia mengatakan, tenun Sulteng mesti diinkubasi agar bisa menjadi industri kreatif. Selain itu, kehadiran festival ini akan membuat wisata Sulteng ‘Naik Kelas’.
“Festival ini makin memperindah pesona wisata Sulteng dan menjadi sarana untuk mempromosikan potensi pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah tersebut. Sulteng itu sangat luar biasa potensinya. Dan saat ini sudah sangat aman untuk dikunjungi. Silahkan datang dan nikmati keindahan alam dan budaya Sulteng yang luar biasa,” ujar Menpar Arief Yahya.(*)