KAHYANGAN.NET, – Sisa-sisa kekejaman masa penjajahan Jepang, masih berdiri kokoh di Kota Lhokseumawe, Aceh. Salah satunya adalah Goa Jepang yang berada di Desa Blang Panyang Kecamatan Muara Satu, Aceh.
Ya, Goa Jepang menjadi destinasi wisata sisa perang Pasifik di Negeri Serambi Mekah itu. Goa yang memiliki panjang 50-60 meter ini dibangun dengan pekerja paksa dari daerah sekelilingnya. Pintu masuk goa ini hanya sukuran 2 x 3 meter saja.
Tidak jauh berbeda dengan goa-goa Jepang lainnya yang ada di Indonesia. Goa Jepang dilengkapi dengan ruang pengintaian, dapur, ruang makan, kamar tidur dan logistik.
Goa yang menjadi bagian garis pertahanan Jepang sepanjang Lhokseumawe-Sabang ini berada di ketinggian sekitar 120 meter. Goa ini merupakan bagian dari 17 goa dan delapan benteng Jepang yang selesai dibuat pada akhir tahun 1942.
Meski sudah menjadi salah satu destinasi populer ketika datang ke Kota Lhokseumawe, aroma mistis masih cukup terasa di Goa Jepang. Salah satu pengunjung asal Bengkulu, Anindita, menceritkan salah seorang rekannya sempat mendengar suara seperti memanggil.
“Kawan saya bercerita jika saat ada dipercabangan pertama setelah pintu masuk, dirinya mendengar seperti suara-suara memanggil. Kawan saya juga sampai terjatuh,” tutur Anindita yang mengaku baru pertama kali berkunjung Lhokseumawe.
Di luar sisi mistis yang masih terasa di Goa Jepang, para wisatawan juga bisa menikmati panorama alam. Seperti menikmati keindahan senja dan berswafoto (selfie) seraya menikmati berbagai macam pemandangan.
Seperti menikmati kawasan perbukitan bernama Cot Oanggoi. Dari sebelah timur akan terlihat daratan Kota Lhokseumawe dengan jelas. Dan dari sebelah utara akan terlihat perairan Selat Malaka. (*)