Inisiatif Resolusi Tahun Internasional Ekonomi Kreatif Indonesia Disahkan di Sidang Majelis Umum PBB

oleh -865 views
oleh

JAKARTA – Resolusi tahun internasional ekonomi kreatif 2021 yang diprakarsai Indonesia, telah diadopsi secara luas dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (SMU PBB) ke-74, 19 Desember 2019, di New York, Amerika Serikat. Resolusi yang berjudul “International Year on Creative Economy for Sustainable Development 2021” ini menekankan pentingnya ekonomi kreatif dalam mewujudkan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.

Pada 14 November 2019, resolusi ini diterima dan diadopsi pada komite-II PBB. Tahun ini, komite tersebut membidangi isu-isu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi global. Sebanyak 81 negara mensponsori resolusi yang digagas Indonesia. Dengan fokus untuk mendorong investasi, optimalisasi teknologi dan inovasi digital, mendukung peran usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, generasi muda, perempuan, serta komunitas/masyarakat madani dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Konferensi PBB untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) melaporkan, ekonomi kreatif merupakan sektor ekonomi yang tangguh dan tumbuh di tengah berbagai ketidakpastian dan krisis ekonomi. Ini dibuktikan dengan kondisi sektor industri kreatif global yang tumbuh lebih dari dua kali lipat pada medio 2002-2015; dari US$ 208 Miliar menjadi US$ 509 Miliar. Sektor bidang jasa ekonomi kreatif juga menjadi penyumbang PDB terbesar sektor perdagangan jasa global dengan 18.9%.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio menyambut baik adopsi resolusi ini di SMU PBB.

“Ekonomi kreatif menjadi sektor penting dan terbarukan yang semakin dilirik pada masa Revolusi Industri 4.0 ini. Dukungan dari 81 negara terhadap inisiasi Indonesia ini menjadi sebuah kehormatan, sekaligus tanggung jawab besar yang harus diemban dan diimplementasikan dengan baik. Capaian ini merupakan langkah yang sangat signifikan dan strategis dalam menempatkan Indonesia sebagai pemain ekonomi kreatif dunia,” tutur Wishnutama.

Resolusi ini merupakan tindak lanjut dari mandat Bali Agenda for Creative Economy sebagai hasil dari konferensi ekonomi kreatif pertama di dunia, World Conference on Creative Economy, yang diprakarsai Badan Ekonomi Kreatif bersama Kementerian Luar Negeri di Bali, 6-8 November 2018.

Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Baparekraf, Endah W. Sulistianti, Indonesia telah membuktikan perannya dalam ekonomi kreatif dunia.

“Kami bersyukur bahwa Resolusi ini menjadi hasil pemenuhan mandat Bali Agenda for Creative Economy dan Indonesia telah membuktikan perannya dalam konstelasi ekonomi kreatif dunia. Kami sadar bahwa ini merupakan tanggung jawab yang sangat besar, namun Indonesia siap menjadi garda terdepan dalam menyebarkan pentingnya ekonomi kreatif melalui Resolusi ini,” paparnya.

Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) adalah lembaga pemerintah non kementerian yang bertanggungjawab di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala Baparekraf dijabat oleh Wishnutama Kusubandio. Baparekraf mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.