WANGI WANGI – Wakatobi berpesta, Senin (11/11). Kemeriahan terjadi lantaran ada Karnaval Budaya sekaligus pembukaan Wakatobi Wave 2019.
Berdasarkan data panitia, 8 ribu peserta ambil bagian dalam karnaval. Saat pembukaan, dihadirkan juga 35 Kansodaa dari berbagai daerah di Wangi Wangi. Kansodaa adalah prosesi buat anak wanita yang beranjak dewasa. Mereka diarak beramai ramai memakai tandu. Menariknya, tandu berkali-kali dilempar ke atas. Suasana itulah yang membuat kemeriahan.
Yang juga ditunggu wisatawan adalah tari kolosal yang melibatkan ribuan penari. Dengan beragam atraksi keren, Tak heran jika ribuan orang memadati venue acara di Marina Togo Mowondu, Wangi Wangi.
Pembukaan Wakatobi Wave 2019 tidak hanya melibatkan peserta dari Pulau Wangi Wangi saja.
Tiga pulau besar lain, yaitu Pulau Kaledupa, Tomia, dan Binongko juga mengirimkan ratusan wakilnya. Ada juga peserta dari Pulau Buton. Diaspora Wakatobi pun hadir dalam event ini.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani memuji pelaksanaan event yang masuk dalam Calendar of Events Kemenparekraf.
“Wakatobi luar biasa. Namanya sudah mendunia. Dan saya baru sekali ini memberikan sambutan dengan pemandangan sunset yang indah. Dan ini hanya ada di Wakatobi,” ujar Rizki.
Hanya saja, Rizki berharap masyarakat Wakatobi bisa menjaga kebersihan. Terutama dari sampah plastik.
“Indonesia dikenal sebagai negara penghasil sampah plastik yang sangat besar. Oleh sebab itu, saya mengajak seluruh warga Wakatobi untuk sama-sama menjaga kebersihan alam Wakatobi yang indah ini,” ajaknya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Wakatobi Arhawi tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf.
“Kita mengucapkan terima kasih kepada dukungan Kemenpar. Wakatobi baru 15 tahun. Dan 5 tahun lalu diselenggarakan Wakatobi Wave. Yang akhirnya menjadi event nasional. Dan asal tahu saja, venue yang berdiri ini adalah hasil dari DAK Kemenpar,” paparnya.
Sementara Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenparekraf Muh Ricky Fauziyani menjelaskan
“Wakatobi Wave 2019 adalah gabungan dari tiga kegiatan. Ada budaya, expo, dan lomba. Semua sangat menarik. Dan mendapat sambutan luar biasa. Termasuk meriahnya acara pembukaan,” paparnya.
Namun, Ricky mengingatkan agar Wakatobi juga membuat sebuah event yang ramah terhadap millenial. Sebab, millenial adalah masa depan pariwisata.
“Wakatobi harus membuat Millenial Events. Kenapa harus? Kare tren traveller millenial terus meningkat. Traveller millenial itu berkontribusi sampai 51% untuk pariwisata Indonesia,” tuturnya.(*)