Kemenparekraf Bekali Pelaku Ekraf di NTT Strategi Pitching yang Efektif

oleh -4,568 views

MATARAM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memberikan bekal wawasan kepada pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Penguatan wawasan itu berkaitan dengan teknik dan strategi pitching yang efektif melalui kegiatan Pra Pitching Wirausaha Digital Mandiri Ekonomi Kreatif (WIDURI) Subsektor Kuliner, Kriya, Fashion, Musik dan Fotografi yang dilaksanakan pada 11-12 Mei 2022 di The Jayakarta Suites, NTT.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pitching sangat dibutuhkan dan sangat penting bagi calon pelaku ekonomi kreatif dalam mengembangkan bidang usahanya. Untuk itu, Sandiaga meminta agar pelaku ekonomi kreatif terus diperkuat dalam membuat proposal usahanya.

“Ini merupakan salah satu upaya kita fokus menumbuh-kembangkan unsur entrepreneurship, sehingga diharapkan dapat mendorong kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas,” kata Sandiaga.

Sejauh ini, Sandiaga menilai banyak pelaku ekonomi kreatif yang memiliki bidang usaha potensial untuk dikembangkan. Namun, karena tak memiliki kemampuan baik dalam hal strategi meyakinkan investor, maka sulit baginya untuk mengembangkan usaha yang digelutinya. “Maka, tugas kita adalah memperkuat SDM ekonomi kreatif kita agar memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi investor. Sehingga, usahanya berkembang pesat, pariwisata juga bergeliat,” papar Sandiaga.

Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Frans Teguh mengarahkan, lembaganya mendorong proses pitching dan business coaching agar menjadi lebih optimal dalam mengembangkan usaha.

“Diharapkan peserta pada kegiatan kali ini dapat memanfaatkan momentum ini untuk mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas branding produk usaha masing-masing dengan tetap menerapkan kepribadian unggul, professional dan berjiwa wirausaha kreatif” kata Frans.

Oleh karenanya, Frans menilai diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berjiwa wirausaha, soft skill dan berkompeten untuk meyakinkan clien dan customer agar produk dan sentra ekonomi kreatif dapat menjadi mata rantai dalam bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif. “Tentunya yang terpenting adalah mampu beradaptasi, berinovasi dan berkolaborasi,” harap dia.

Koordinator Edukasi II Kemenparekraf/Baparekraf, Jemmy Alexander dalam laporannya mengatakan, peserta pra pitching adalah mereka yang terpilih melalui kurasi dan telah memenuhi kriteria penilaian yang meliputi keunikan produk yang membedakan dengan produk lain, local wisdom, potensi market, social impact dan personality branding.

“Sebelum dilaksanakan pra pitching, peserta telah dibekali tentang cara pitchdeck oleh narasumber masing masing subsektor dan pemahaman bagaimana mempresentasikan startup-nya di depan investor,” jelas Jemmy.

Dikatakannya, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan tentang teknik dan strategi pitching yang efektif. “Tentu agar para peserta dapat semakin profesional dalam mengembangkan produknya,” lanjut dia.

Dari hasil kurasi, Jemmy menyebut peserta yang lolos pra pitching berjumlah 14 orang. Mereka berasal dari pelaku ekonomi kreatif dan komunitas di Destinasi Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo dengan rincian Subsektor Kuliner 6 orang, Fesyen 4 orang, Kriya 1 orang, Fotografi 1 orang dan Musik 2 orang.
Ada pun narasumber yang dihadirkan adalah Iim Rusyamsi (CEO Sejahtech.com) dan Rully Mardjono (Founder Sigrax).

“Ini adalah bagian dari penguatan kapasitas SDM pelaku ekonomi kreatif. Tentu kami akan terus mendorong agar mereka semakin naik kelas, baik dalam hal kapasitas diri, produk, maupun jejaring pemasarannya,” kata Jemmy.
Diharapkan dengan kegiatan ini, para peserta dapat memahami bagaimana bisnis mereka dapat dijalankan dalam hal pertumbuhannya, kondisi dan potensi pasar, rencana bisnis, keunikan yang membedakan dengan produk lain, pesaing bisnis, rencana pemasaran dan lain sebagainya.

“Kami ingin membangun kepercayaan diri para peserta agar berpikir positif, mengenal diri sendiri, melakukan perubahan menjadi lebih baik untuk perkembangan bisnis mereka,” kata Jemmy.

Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kab. Manggarai Barat, Chrispinianus Mesima mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah serius dalam mengembangkan SDM Ekonomi Kreatif di wilayah Labuan Bajo. Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata secara inklusif dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan kualitas SDM dan nilai tambah ekonomi.

“Melalui pelatihan ini diharapkan peserta yang telah terseleksi dapat mengembangkan usaha melalui persiapan pitching agar dapat tampil percaya diri, berkualitas, efektif dan efisien saat akan berhadapan langsung dengan para investor nantinya” tuturnya.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.