JAKARTA – Jakarta, daerah megapolitan ini seperti tak pernah berhenti berdetak. Seluruh yang dicari wisatawan dapat dengan mudah dijumpai di kota ini. Apalagi soal atraksinya. Ibu kota negara ini selalu mampu menghadirkan atraksi berkelas yang disukai wisatawan. Seperti halnya Ajang Indonesian Art Festival yang bakal digelar 9-18 November 2019. Ajang yang akan digelar di Museum Nasional Indonesia Jakarta Pusat ini dipastikan bakal mampu membuai wisatawan.
Apalagi acara ini merupakan besutan Bengkel Pelukis Militan Indonesia. Sebuah perkumpulan pelukis yang memiliki tujuan mengangkat tradisi budaya Indonesia. Mereka pun akan berkolaborasi dengan putri maestro lukis Affandi, Kartika Affandi ini. Lebih keren lagi acara ini akan diikuti oleh 100 stand pameran. Berbagai karya lukis, patung dan seni instalasi dari para seniman terkenal di dalam negeri akan dipamerkan diajang ini.
“Ini merupakan ajang yang luar biasa. Sebagai Anggota DPR RI yang ikut membidani lahirnya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, penyelenggaraan In-Art 2019 tentu saja sangat sejalan dengan isi Pasal 5 UU Pemajuan Kebudayaan tersebut,” kata Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (3/9).
Konsep acaranya dijamin bakal paten. Apalagi ajang ini bakal mengangkat tema Perupa Tradisi Budaya Daerah. Ditargetkan ajang ini bakal menyedot 10.000 pengunjung.
Selain pameran lukisan, patung dan seni instalasi, In-Art 2019 juga akan diisi dengan serangkaian acara menarik lainnya. Ada Workshop Seni Lukis yang bakal dihadirkan. Nara sumbernya paten, yaitu RM Yos Soesilo dan Kartika Affandi. Ada juga Batik dengan nara sumber Hartadi, serta Seni Patung dengan narasumber Basuki Prahoro dan instalasi dengan nara sumber Timbul Raharjo.
Selain itu, In-Art 2019 juga akan dimeriahkan oleh live music. Sebuah Pojok Seni pun bakal disuguhkan. Dimana di tempat ini pengunjung bisa turut melukis dengan media payung, tas atau lain sebagainya. Selain itu ada juga lelang lukisan di mana hasil dari lelangan akan disumbangkan kepada yayaaan diffable dan yatim piatu, serta performance melukis dengan media sebuah mobil.
“Tentunya ini harus didukung bersama. Sebab pameran ini juga bertujuan memberikan edukasi kepada generasi penerus bangsa Indonesia dan masyarakat luas akan kesenian dan kebudayaan Indonesia. Selain itu In-Art 2019 juga merupakan bentuk apresiasi terhadap hasil kreatifitas seniman Indonesia dan ajang pertemuan pegiat seni indonesia dan para pecinta seni rupa,” tandas Ketua Panja UU Pemajuan Kebudayaan Ferdiansyah.
Hal senada juga dikemukakan Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid. Dirinya yang juga mengapresiasi pelaksanaan ajang yang sebelumnya dikenal dengan nama Pesta Seni Rupa Indonesia tersebut.
“In-Art 2019 merupakan hajatan seni rupa Indonesia yang sangat penting untuk edukasi kepada generasi milenial. Sebagai penerus bangsa Indonesia, generasi millenial harus terus melestarikan kesenian dan kebudayaan Indonesia,” ujar Hilmar.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun sampai ikut angkat suara. Menurutnya ajang ini menjadi sebuah menu wajib bagi wisatawan pencinta seni. Apalagi para senimana yang tampil merupakan seniman-seniman terkenal. Disamping itu, hadirnya ratusan karya seni ini bakal semakin mengangkat dan melestarikan budaya Indonesia.
“Seni sebagai industri kreatif tentunya tidak bisa dipisahkan dari pariwisata. Keberadaannya akan menjadi pendorong pergerakan wisatawan. Ini akan menjadi atraksi yang luar biasa. Apalagi seni Indonesia sudah terkenal memiliki kualitas tinggi dan selalu menjadi incaran kolektor dunia. Contohnya Artjog di Jogja yang selalu mampu menyedot ribuan wisatawan. Karya-karya senimannya pun selalu ludes terjual. Jadi jangan sampai ketinggalan keseruan Indonesian Art Festival 2019,” tutup Menpar Arief. (*)