SEMARANG – Berbicara masalah kuliner, Semarang jagonya. Banyak kuliner Semarang yang nge-hits. Ada lumpia, bandeng presto, wingko babat, dan lainnya. Namun, ada satu kuliner lagi yang wajib dicoba. Namanya Kepala Manyung. Kuliner ini bikin bisa bikin Menteri Pariwisata ketagihan.
Kepala Manyung yang terkenal di Semarang adalah Kepala Manyung Bu Fat. Salah satu lokasinya di Jalan Raya Sukun, Banyumanik, Semarang. Kepala Manyung bukanlah menu baru. Sejumlah nama besar telah mencoba kuliner ini.
Diantaranya, Yovie Widiyanto, Hidayat Nur Wahid, M Nuh, Maruar Sirait, Purnomo Yusgiantoro sampai Ganjar Pranowo. Bahkan, mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). Semua dibuat ketagihan.
Sabtu (22/6), giliran Menteri Pariwisata yang dibuat ketagihan. Menteri asal Banyuwangi ini tidak segan menceritakan betapa Kepala Manyung sangat lezat.
“Saya sudah beberapa kali mencoba Kepala Manyung. Tepatnya di Maerokoco. Tapi baru sekali ini saya mencoba langsung di pusatnya, Kepala Manyung Bu Fat,” terangnya.
Mantan Dirut PT Telkom itu menilai Kepala Manyung Bu Fat sangat lezat. “Sangat enak sekali. Kita merasakan kuahnya yang pedas. Tapi, tidak bisa berhenti. Saya bahkan sampai keringatan. Apa namanya kalau pedas tapi susah berhenti? Iya ketagihan. Sangat recommended,” paparnya.
Kepala Manyung Bu Fat adalah destinasi kuliner yang juga direkomendasikan Kementerian Pariwisata dalam #PesonaMudik2019 lalu.
Selama di Kota Semarang, Menteri Pariwisata dan rombongan memang disuguhkan banyak kuliner khas.
Saat di Cafe Spiegel, rombongan Menpar mendapat suguhan jamu jun. Minuman ini terdiri dari jahe, merica, kayu manis, cengkeh, dan sejumlah bahan lain. Rasanya hangat namun nikmat. Sajian lainnya adalahbubur gudeg.
Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang menyambut Menpar di Kepala Manyung Bu Fat, menilai kuliner Semarang akan semakin bergengsi.
“Kuliner Semarang akan semakin nge-hits. Apalagi Kepala Manyung Bu Fat. Karena, Menteri Pariwisata sudah mencobanya dan ketagihan. Hal ini akan menaikkan nilai dari Kepala Manyung Bu Fat. Dan menegaskan jaika Semarang kaya kuliner,” katanya.(***)