BALI – Rangkaian Kegiatan Rapat Koordinasi Revitalisasi Destinasi Wisata Bali yang dilaksanakan rombongan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf dilanjutkan dengan Kunjungan kerja ke Desa Adat Kelecung, Desa Tegal Mengkeb, Kabupaten Tabanan pada 28 Oktober 2020.
Perjalanan ke Desa Kelecung ditempuh dalam waktu 2 jam dari Bandara, setibanya wisatawan akan disuguhi dengan ragam atraksi yang cukup lengkap mulai dari pantai, pura, mejukungan, yoga hingga wisata hydroponic.
Dalam acara penyambutan di Bale Banjar Kelecung Kelod dihadiri oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hari Santosa Sungkari, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf, Wawan Gunawan, perwakilan Disparkab Tabanan, Ketua Adat Kelecung Ketut Siada, Ketua BPD Tegal Mengkeb Wayan Winata, Kepala Dusun Kelecung Made Raka, Ketua Pokdarwis Dewi Kesari I Nengah Wirya, Sekretaris Desa Tegal Mengkeb, tokoh masyarakat dan para pelaku seni.
Rombongan tiba di Desa yang ditetapkan sebagai desa wisata sejak Oktober 2019 ini disambut dengan pengalungan karangan bunga kamboja dan tarian Srikandi, kegiatan ini adalah bentuk koordinasi langsung antara Kemenparekraf khususnya bidang Destinasi dengan pengelola DTW desa wisata.
Dalam sambutannya Ketua Pokdarwis Bapak I Nengah Wirya menyampaikan terima kasihnya atas kunjungan ini.
“Tidak menyangka rombongan Bapak Deputi dan Pak Direktur menyempatkan diri mengunjungi destinasi wisata kami, harapannya ke depan dengan arahan dari Kemenparekraf dan kemudahan dukungan daerah, akan membantu meningkatkan kualitas bagi destinasi kami,” ujarnya.
Sekretaris Desa Tegal Mengkeb mengingatkan perlunya support masyarakat untuk pengembangan destinasi. “Kita perlu belajar dari desa wisata lain bagaimana mengelola wisata kreatif. Harapannya dengan arahan dari Bapak Deputi dan Bapak Direktur, akan membantu kami belajar apa yang perlu diedukasi dan bisa dilakukan untuk mengembangkan destinasi di Tegal Mengkeb.”
“Pengembangan desa wisata ini merupakan prioritas presiden yang harus didukung oleh semua Kementerian dan Lembaga. Kunjungan dan diskusi ini adalah cara kami menunjukkan keseriusan kami dalam mendukung pengembangan desa wisata Kelecung ini,” kata Direktur PDR II Wawan Gunawan.
“Pelajari apa yang ingin kita angkat, dan siapa yang ingin kita ajak datang ke sini. Yang terpenting adalah bangun masyarakatnya terlebih dahulu, karena SDM yang berkualitas sangat penting untuk pengembangan destinasi. Setelah itu bangun atraksinya, perkuat story telling sejarahnya, baru kita pasarkan, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Hari Sungkari menjelaskan.
Fonder Pokdarwis Desa Wisata Dewi Kisari, Aniek Puspawardani mengucapkan terima kasih atas kunjungan Deputi dan Direktur Pengembangan Destinasi Regional II, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke Desa Adat Kelecung sebagai Desa Wisata yang berbatasan langsung dengan garis pantai yaitu Pantai Kelecung yang keberadaannya telah ditetapkan sebagai kawasan pelestarian Penyu Tukik. Jalur tracking ini dapat dibagi dalam 3 jalur yaitu jalur barat, tengah dan timur yang semuanya melewati jalur terasiring persawahan, sungai, dan tegalan. Dari tanjung yang terdapat di dekat pantai, kita dapat menyaksikan pemandangan pegunungan, persawahan, dan pantai dalam waktu yang bersamaan, paparnya.