BAKKARA – Satu lagi terobosan jempolan diperlihatkan Menpar Arief Yahya. Skenario program live in di homestay sekitar Danau Toba disiapkan. Unsur akademisi, bisnis, government, community dan media ikut dilibatkan. Tamunya, mahasiswa Universiti Teknologi Mara, Melaka, Malaysia.
Agendanya diset sangat oke. Durasi waktunya 24-28 Juli 2018. Spot yang dipilih, homestay yang ada di kawasan Bakkara, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Spotnya sangat oke. Di kawasan Lembah Bakara ini terdapat atraksi budaya, Istana Sisingamangaraja. Belakangan, ada arung jeram yang bisa dijajal.
Budayanya? Super keren. Bakkara dulunya adalah pusat peradaban. Itu tercermin dari adanya Istana Raja Sisingamangaraja yang sudah menjadi objek wisata. Selain itu, juga terdapat budaya pertanian tradisional Masiripa dan sanggar seni Batak.
Dari segi alam, Lembah Bakkara juga memiliki beberapa keunggulan. Wilayahnya dikelilingi perbukitan. Ada batu vulkanik yang bertebaran di tengah sawah. Dan semuanya itu, berbatasan langsung dengan Danau Toba. Kawasan wisatanya juga memiliki pantai, serta memiliki beberapa air terjun.
“Yang paling penting desanya punya potensi 153 unit rumah yang terdata untuk dijadikan homestay. Ini yang mau kita kenalkan ke mahasiswa-mahasiswa Malaysia,” tutur Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman, Rabu (24/7).
Semua tamu-tamu tadi diajak melihat dan merasakan sensasi menginap di homestay. Diajak melihat dari dekat interaksi dengan masyarakat lokal. Meraskan kehangatan hospitality ala Bakara.
“Pokoknya Kita tidak boleh lelet. Peta persaingan ke depan adalah yang cepat menyalip yang lelet, bukan yang besar menginjak yang kecil. Muaranya harus bergerak cepat, agresif, terus bergerak, menciptakan quick wins, dengan cara-cara cerdas. Itu yang kami kerjakan di Bakara,” timpal Asdep Pengembangan Destinasi Regional I Wilayah Barat Lokot Ahmad.
Semua hal langsung disiapkan matang. Dari mulai aktivitas selama menginap, makan, interaksi dengan masyarakat lokal, semua disiapkan dengan mengedepankan selera pasar milenial Malaysian
Dijamin nggak bikin boring. Apalagi ingin cepat pulang. Karena atraksi yang siap menyapa aangat pas dengan selera anak muda Malaysia. “Sekarang sudah ada arung jeram. Sebelum ini kami sudah mengundang kawan-kawan di Malang untuk melatih masyarakat Bakara. Dari mulai pengelolaan bisnis, safety, kebersihan, guiding, semua sudah dilatih. Ini makin melengkapi beragam atraksi lain yang sudah ada di Bakara,” timpal Kasubid Pengembangan Destinasi Area I B, Andhy Marpaung.
Menpar Arief Yahya langsung memberikan emoji tiga jempol. Menurutnya, Bakkara tempat yang wajib dikunjungi. “Destinasinya unik, kaya cerita, dan sangat berbeda,” kata Menpar Arief Yahya.
Mimpi besar Menpar, Wonderful Indonesia di Bakkara makin dikenal publik Malaysia. Lebih nge-hits. Dan yang paling penting, destinasinya menjadi top of mind traveler Malaysia saat Plesiran di Danau Toba. ‘Ketika mereka sudah merasakan, mereka bisa menceritakan lebih gamblang kepada kerabat dan relasinya. Mereka sangat berpotensi menjadi repeater tourist,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI. (*)