MEDAN – Mahasiswa Prodi Manajemen Tata Hidangan mendapatkan bekal berharga. Berupa training table manner. Yaitu, dengan etika di meja makan. Buat mahasiswa Tata Hidangan, pengetahun tentang table manner wajib dikuasai. Training Table Manner digelar di Hotel Le Polonia Medan, 21 September lalu.
Table manner sendiri mengajarkan kita berlaku tenang, sopan dan bersih di meja makan. Hal tersebut menandakan bahwa seseorang memiliki rasa peduli. Table manner umumnya diadakan sebagai jamuan resmi bergaya barat.
Dalam kesempatan ini, para mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori. Mereka juga praktik menjadi tamu yang sedang menghadiri jamuan makan.
“Table Manner sebenarnya menganut budaya barat, bertolak belakang dengan budaya kita di Indonesia. Budaya barat makan menggunaan sendok, garpu dan pisau dan berbeda untuk setiap jenis makanan,” kata Direktur Poltekpar Medan Anwari Masarip.
Anwari menjelaskan, hal ini sangat baru bagi para mahasiswa basic. Menurutnya, dengan belajar table manner dapat membuat rasa percaya diri mereka meningkat. Mereka akan mudah menyesuaikan diri dan mampu menghidangkan makanan dengan baik nantinya.
“Belajar dari pengalaman bagaimana rasanya menjadi tamu dan bagaimana menjadi waiter profesional atau menjadi pengusaha restoran,” tambahnya.
Dalam training ini mahasiswa mempelajari tata cara makan. Dari menu Caesar Salad sebagai appetizer, kemudian ada mushroom cream soup, Sirloin Steak sebagai main course dan Japanese Cheesecake sebagai dessert.
Mahasiswa juga dihidangkan teh sebagai pelengkap santap siang. Selain table manner mahasiswa juga memperoleh pengetahuan tentang urutan makan serta perlengkapan makan yang dipakai.
“Table manner penting untuk mengajarkan sopan santun kepada para mahasiswa baru. Dengan adanya standar aturan yang umum pada table manner dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengajarkan sopan santun. Dimanapun sopan santun tetap harus dijalankan karena banyak orang yang sangat terpikat dngan sopan santun dan budi bahasa,” kata Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani.
Dalam kesempatan ini mahasiswa juga diajak melihat langsung kegiatan di hotel. Seperti kegiatan di divisi kamar. Kemudian, bagian food and beverage (restoran). Hotel ini juga memiliki coffee shop yang saat ini menjadi trend dalam kehidupan sosialita. Para mahasiswa juga memperoleh sertifikat pelatihan yang dapat digunakan nanti untuk mendukung karier kedepannya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, pengembangan sumber daya manusia pariwisata harus diperkuat dengan berbagai program yang optimal.
“Dengan training seperti yang dilakukan oleh Poltekpar Medan, dapat dipastikan SDM pariwisata yang dihasilkan akan mumpuni. Dan, bisa membantu pengembangan destinasi pariwisata, khususnya Danau Toba. mengingat mereka sangat dekat dengan kawasan tersebut. Karena destinasi pariwisata membutuhkan SDM yang memiliki hospitality yang baik,” tutur mantan Dirut PT Telkom itu.(***)