PANGANDARAN -Siapa bilang nonton Pangandaran International Kite Festival (PIKF) 2019 ribet? Aksesnya sulit? Perjalanannya bikin boring? Coba deh naik kereta api dari Stasiun Gambir. Dijamin Anda mendapatkan banyak experience seru.
Panorama sepanjang perjalanan sangat menyejukkan. Kontur jalan berbukit dengan balutan sawah dan pohon-pohon rindang dijamin bisa membuat Anda fresh kembali. Tak ada lagi penat. Tak ada stress. Yang muncul hanya kebahagiaan bisa menikmati petualangan dengan sangat oke.
Yang ingin mengakses Pangandaran via kereta api, jangan buru-buru mengerenyitkan dahi. Cara mendapatkan tiketnya dijamin mudah dan nggak berbelit-belit. Semua bisa diakses dengan mudah via gadget. Tinggal klik Traveloka atau Tiket.com, semuanya langsung beres. Waktu reservasinya tidak sampai 1 menit. Tidak perlu antri. Yang dibutuhkan hanya satu sentuhan kecil di gadget, maka rencana perjalanan bisa langsung dieksekusi.
Mau cari cara lain juga bisa. Maklum, pembelian tiket juga dapat dilakukan secara online melalui aplikasi aplikasi KAI Access, laman kai.id, Contact Center 121, ataupun pembelian langsung melalui ticketing machine
Lantas bagaimana dengan pilihan kelasnya? Ternyata, tidak semuanya diset untuk kelas bisnis. Dengan kapasitas 520 kursi, lereta api ini memiliki dua kelas layanan, yakni kelas eksekutif dan kelas ekonomi premium.
“Sekarang Pangandaran sudah dalam genggaman. Bisa diakses kapan saja oleh siapa saja. Silakan datang dan berlibur ke Pangandaran,” ajak Bupati Pangandaran Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Kamis (11/7).
Stasiun tujuannya memang baru sampai Banjar. Tapi ke depan, wisatawan bisa mengakses sampai Pangandaran, langsung ke destinasi keren di sana.
Rencananya sudah ada. Planningnya sudah dibuat. Bahkan wacananya dikawal langsung oleh Presiden Jokowi. Dan wacananya juga siap disupport Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Memang akan dimulai reaktivasi jalur-jalur baru. Tidak hanya satu, tapi ada empat yang akan segera dimulai termasuk nanti yang masuk ke kawasan-kawasan wisata seperti Pangandaran. Dan sangat mungkin direalisasikan karena memang dulunya ada dan ini menyangkut kawasan-kawasan wisata,” timpal Kadispar Pangandaran Undang Sohbarudin.
Dia ikut mengamini ucapan Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI), Edi Sukmoro yang pernah mengatakan ada empat jalur kereta api di Jawa Barat (Jabar) yang akan dihidupkan. Pertama, jalur Bandung-Ciwidey. Kedua, Rancaekek-Tanjungsari. Ketiga, Banjar-Pangandaran-Cijulang, keempat, Cibatu-Cikajang sudah lama tidak digunakan.
“Bila reaktivasi jalur kereta api ini rampung, wisata di Jawa Barat pasti tambah heboh. Bayangan saya, dua tahun lagi Pangandaran, Garut, Bandung dan Ciwidey bakal makin ramai,” tutur Kepala Bidang Pemasaran 1 Area Jawa Kementerian Pariwisata, Wawan Gunawan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya dibuat sumringah dengan keberadaan transportasi anti macet ini. Mantan Dirut Telkom itu mengaku senang karena akses menuju Pangandaran semakin beragam.
“Beragam kemudahan akses seperti kereta api ini keren. Saya yakin moda transportasi ini akan menjadi pilihan. Akan banyak diserbu. Khususnya, bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Pangandaran atau wilayah Jawa Barat lainnya,” katanya.
Alasan yang sangat masuk akal. Selain anti macet, harganya sangat terjangkau. Untuk kelas eksekutif dari Stasiun Gambir, harga yang dibanderol hanya Rp250 ribu. Sementara kelas ekonomi premium Rp 160 ribu.
“Jadi yang ingin berwisata tak perlu lagi memikirkan ongkos tol dan borosnya bensin saat macet. Tinggal duduk manis, dijamin PT KAI akan mengantarkan sampai tujuan,” timpal Deputi Pengembangan Pemasaran Zona I Rizki Handayani yang diamini Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung. (“)