MEDAN – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan membuktikan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Serta menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni. Poltekpar Medan mulai memenuhi standar world class. Sebab 6 dosennya tersertifikasi CHE.
Dosen Poltekpar Medan yang meraih sertifikasi CHE adalah Femmy Dalimunthe, Iwan Riady, Liyush, Hasoloan, Hamdani, dan Asma. Diharapkan pendidikan yang didapat selama proses sertifikasi dapat memberikan inspirasi dalam penguatan tata ajar di Poltekpar Medan.
“Untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, kami meningkatkan kualitas tenaga pengajar terlebih dahulu. Sertifikasi Certified Hospitalily Educator (CHE) kepada para dosen merupakan salah satu usaha yang telah kami laksanakan. Dan saat ini jumlah dosen yang tersertifikasi CHE sudah bertambah 6 orang sehingga saat ini ada 7 dosen yang sudah tersertifikasi,” tutur Anwari Masatip Direktur Politeknik Pariwisata Medan, Kamis (3/9).
Sebelumnya, Poltekpar Medan hanya memiliki 1 dosen yang tersertifikasi CHE. Sertifikasi CHE ini bertaraf internasional dibawah Association Hotel and Lodging Educational Institute (AHLEI). Yaitu, institusi nonprofit yang berdiri sejak tahun 1953. AHLEI merupakan anggota dari America Hotel and Lodging Association (AHLA). Atau, sebuah organisasi yang melaksanakan pendidikan dibidang Hospitalily Educator dan sertifikasi professional. Lembaga ini melaksanakan pendidikan di berbagai tingkat yang mengutamakan kualitas.
AHLA memiliki reputasi yang telah diakui secara internasional. Serta telah melakukan afiliasi ke perguruan tinggi / lembaga sebagai pendidikan, hotel dilebih dari 54 negara.
Semakin berkualitasnya dosen Poltekpar Medan, membuat Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani, sumringah.
“Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik akan meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi persaingan global. Dengan sertifikasi ini saya yakin Poltekpar Medan akan semakin di percaya oleh masyarakat untuk memberikan pendidikan pariwisata”, kata Ni Wayan Giri.
Menurutnya, pelatihan CHE adalah suatu program yang dirancang sebagai bentuk pengakuan yang menilai para dosen atau tenaga pendidik. Khususnya dari aspek pengetahuan (knowledge) pengalaman mengajar (experience), micro teaching. Serta standar-standar lain yang telah ditentukan oleh institusi tersebut.
Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap, dengan diperolehnya pengakuan professional CHE dapat meningkatkan kinerja dosen atau tenaga pengajar.
“Sertifikasi ini akan memacu semangat para tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas ajar mereka. Saya sangat mengapresiasi langkah yang di lakukan Poltekpar Medan. Ini merupakan salah sati jawaban dari tugas yang harus dipenuhi setiap PTNP di bawah Kementerian Pariwisata,” kata menteri asal Banyuwangi itu.
Menpar yakin dalam waktu yang tidak terlalu lama akan lahir tenaga pendidik yang terserifikasi demi membangun SDM Pariwisata yang berkelanjutan. Dan memiliki World Class Standards.
“Ingat sebuah keberhasilan harus direncanakan,” lanjutnya.(***)