Program BISA Kemenparekraf/Baparekraf Memantik Kesiapan Wisata Religi Langkat

oleh -350 views

Langkat – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggagas program Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA) untuk merespon perubahan perilaku wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata di tengah pandemi Covid-19. Program padat karya ini digulirkan hampir di seluruh destinasi wisata di Indonesia, salah satunya di Sumatera Utara, di Area Tuan Guru Babussalam, Langkat.

Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Oni Yulfian menjelaskan, program BISA ini merupakan jargon atau tagline pariwisata dari yang sebelumnya Sapta Pesona yang mengalami perubahan untuk merespon pandemi Covid-19. “Sapta Pesona kami fokuskan menjadi dua hal yaitu sehat dan aman. Dalam konteks kepariwisataan juga penting untuk memerhatikan aspek CHSE yakni Clean, Health, Safety and Environment). Nah di komplek ziarah yang penuh berkah ini, banyak juga wisatawan mancanegara maupun wisatawan Nusantara yang datang. Oleh karena itu, program ini sangat cocok di destinasi ini,” papar Oni, Jumat (16/10/2020) dalam sambutan resmi acara BISA.

Ia melanjukan, saat ini perkembangan Covid-19 belum menunjukkan ke arah yang lebih baik, utamanya dari segi hal vaksin yang belum juga ditemukan. Di sisi lain, jumlah orang yang terinfeksi terus bertambah. Dalam konteks itu, pariwisata terdampak langsung oleh penyebaran Covid-19 yang begitu massif di Indonesia. Banyak wisatawan membatalkan rencana perjalanan wisatanya lantaran takut tertular Covid-19 ini. “Akibatnya hotel-hotel sepi, tamu dan travel juga sepi. Pekerja yang ada di sektor pariwisata juga terdampak. Pun halnya dengan warung-warung juga jadi sepi,” ujarnya.

Tak mau berlarut-larut, pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf/Baparekraf mencoba mencari solusi yang aman dan nyaman bagi wisatawan untuk berlibur tanpa perlu khawatir tertular Covid-19. “Pemerintah telah melakukan antisipasi bagaimana caranya agar wisatawan tetap ada, tetapi aman bagi semuanya beraktivitas dalam sektor pariwisata. Kami juga memikirkan bagaimana homestay yang dipakai tamu yang datang ke tempat ini. Ada juga berkaitan dengan usaha restoran. Ini yang menjadi kepedulian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kami datang ke sini bersama politeknik Pariwisata Medan untuk memberikan gambaran kebijakan, tata cara bagaimana kita pelaku pariwisata berinteraksi dengan wisatawan,” tutur Oni.

Tentu saja ia berharap terobosan yang diambil lembaganya dapat menambah pengetahuan tetang protokol kesehatan yang harus dipatuhi selama masa pandemi ini. Dengan begitu, Oni optimistis sektor pariwisata akan kembali bergeliat setelah terdampak oleh Covid-19. “Tentu kita berharap bahwa pariwisata kembali hidup. Upaya kita ini sangat perlu dilakukan, karena calon wisatawan ini sudah ingin berwisata, tapi masih takut-takut. Mereka menginginkan gambaran yang jelas tempat yang mau dikunjungi agar yakin tidak terjangkit bahaya Covid-19 ini,” katanya.

Oni meminta kepada semua pihak untuk bersama-sama mensosialisasikan program ini agar wisatawan mendapat informasi yang jelas bahwa destinasi wisata di Indonesia telah memenuhi protokol kesehatan dan dapat kembali untuk dikunjungi. “Maka, mari kita dukung upaya ini dan berkomitmen, apa yang kita lakukan saat bersamaan akan terinformasikan ke masyarakat luas, di foto, video, di-upload. Inilah yang menjadi bahan pertimbangan di tempat wisata ini,” ungkapnya.

Pada saat yang sama, anggota Komisi X DPR RI, Djohar Arifin Husin menilai program BISA Kemenparekraf/Baparekraf ini mengajarkan kembali kehidupan pariwisata dan ekonomi kreatif kepada hal-hal basic agar digandrungi wisawatan saat pandemi Covid-19 ini. “Pariwisata merupakan penghasil devisa terbesar kedua. Dengan adanya cobaan ini, bisnis pariwasata banyak yang lumpuh. Akibat pandemi ini, usaha kita hari ini untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata didukung penuh oleh Kemenparekraf dengan program BISA,” ujar dia.

Selanjutnya ia mengatakan, Komisi X DPR RI sebagai mitra pemerintah mendorong penuh agar destinasi wisata di Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Langkat agar dapat bergerak kembali. “Maka dari itu, perlu perhatian kita bersama untuk terus menerus mempromosikan dan menyebarluaskan informasi bahwa destinasi wisata kita, khususnya destinasi wisata religi di Langkat ini aman untuk dikunjungi karena protokol kesehatan berjalan baik di sini,” tutur dia.

Wakil Bupati Langkat, Syah Afandi menambahkan, sejatinya destinasi wisata di Langkat sudah terkenal ke masyarakat luas. Ia berharap dengan program BISA yang dibesut Kemenparekraf/Baparekraf ini tujuan prioritas wisata religi semakin dapat dikembangkan. “Pemerintah juga berharap kita harus fokus dengan apa yang mau dikembangkan ini, sehingga fokus kita untuk memprioritaskan wisata religi di sini dapat tercapai,” tuturnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar program BISA ini benar-benar diselami dan dijadikan kebiasaan hidup sehari-hari. “Dengan program BISA ini, tingkat bersih bukan hanya dari fisik saja, cuci tangan dan yang lainnya. Kita harus sadar bahwa ketika acara haul diselenggarakan, maka masyarakat yang datang puluhan ribu orang. Ini berkaitan dengan jaga jarak fisik. Dengan adanya program BISA ini, kita sosialisasikan dan kita bisa beritahukan ke jemaah-jemaah bukan secara nasional, tapi mancanegara,” katanya.

Hal ini dilakukan menurut Syah Afandi agar apa yang dilakukan ini tak menjadi program sia-sia. “Sehingga kita pulang dari sini tidak ada yang kena Covid-19.
Kami atas nama pemerintah Kabupaten Langkat mengucapkan banyak terima kasih kepada Kemenparekraf/Baparekraf yang telah mengadakan program BISA ini dan bisa memajukan pariwisata yang ada di Kabupaten Langkat ini,” tutur dia.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.