Sales Mission Kemenpar Sambangi Dua Kota di Vietnam

oleh -1,460 views

JAKARTA – Kementerian Pariwisata menyiapkan sales mission untuk menggali pasar Vietnam. Tidak tanggung-tanggung program bernama Misi Penjualan 10 Destinasi Prioritas digelar di dua kota sekaligus. Pertama pada 10 September di Hanoi. Dan pada 12 September 2019 di Ho Chi Minh City.

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati, Misi Penjualan atau Sales Mission ini bertujuan untuk meningkatkan networking. Juga memperluas kontak bisnis antara seller Indonesia dan buyer Vietnam.

“Harapannya adalah dapat berdampak pada peningkatan penjualan paket wisata Indonesia di Vietnam. Yang tentunya turut meningkatkan kunjungan wisatawan Vietnam ke Indonesia. Kemenpar menargetkan sebanyak 123.000 wisman asal Vietnam yang masuk ke Indonesia sepanjang tahun 2019,” papar Dessy Ruhati, Sabtu (7/9).

Dalam kegiatan ini, Kemenpar bekerjasama dengan KBRI Hanoi dan KJRI Ho Chi Minh City. Sales mission akan dijadikan ajang mempromosikan destinasi-destinasi unggulan di Indonesia. Yang dipilih adalah Sumatera Utara, Batam, Bali, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Kegiatan bisnis yang dilaksanakan dalam Misi Penjualan ini adalah Business to Business (B2B). Kemenpar membawa 22 seller dari industri pariwisata Indonesia. Terdiri dari travel agent, tour operator, dan hotel. Mereka akan dipertemukan dengan 40 buyers dari industri pariwisata lokal di Vietnam.

“Pada kegiatan ini, akan diadakan juga Product Knowledge Session. Kita menghadirkan tiga narasumber untuk memaparkan produk-produk wisata di Indonesia. Khususnya Bali & Beyond (Bromo) dan Borobudur sebagai salah satu destinasi super prioritas. Serta membahas bagaimana strategi penjualan yang baik dan tepat sasaran melalui pendekatan B2B. Selain itu, aktivitas dalam kegiatan ini dimeriahkan dengan pertunjukan kesenian, kuis dan games,” jelasnya.

Kegiatan Misi Penjualan 10 Destinasi Prioritas di dua kota di Vietnam ini merupakan bentuk kerjasama secara sinergi antara Kemenpar, KBRI Hanoi, KJRI Ho Chi Minh City, dan berbagai asosiasi pariwisata di Indonesia seperti GIPI, ASITA, PHRI dan ASTINDO serta asosiasi pariwisata di Vietnam, yakni HCMC Tourism Associations.

Sedangkan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, pasar Vietnam sangat menjanjikan. Sangat berpotensi untuk digali.

“Vietnam merupakan negara dengan inbound tercepat di Asia Tenggara. Pertumbuhannya lebih dari 25% atau melebihi rata-rata pertumbuhan kedatangan wisman baik global maupun regional ke Indonesia. Selain itu, tercatat pertumbuhan luar biasa dari outbound Vietnam sejumlah 9.772.250 pada tahun 2018. Angka tersebut belum mencapai 1% pangsa pasar Vietnam ke Indonesia. Jumlah kedatangan wisman Vietnam ke Indonesia tecatat sebanyak 75.632 di tahun 2018. Dengan begitu hal ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk terus meningkatkan promosi di Vietnam,” papar Rizki.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai sales mission menjadi cara yang baik untuk mempromosikan sekaligus menjual paket wisata Indonesia.

“Misi penjualan dilakukan dengan memetakan pasar-pasar potensi buat pariwisata Indonesia. Salah satu yang potensial adalah Vietnam. Pertumbuhan pariwisata di sana cukup bagus, jadi masih sangat potensial untuk kita gali. Kita berharap respons positif di dapat dari Misi Penjualan ini,” papar mantan Dirut PT Telkom itu.(***)

No More Posts Available.

No more pages to load.