DENPASAR – Inovasi. Itulah kalimat yang sangat tepat menggembarkan usaha Kementerian Pariwista untuk menggoda wisatawan mancanegara. Seperti upaya menggenjot wisatawan asal Timur Tengah. Strategi yang digunakan adalah familiarization trip (Famtrip) Golf. Tepatnya, Familiarization Trip Golf Middle East Market.
Famtrip Golf dilangsungkan selama lima hari. Tepatnya pada 20-24 Juni 2019 di Bali. Kegiatan ini diikuti oleh Top Travel Agent dan Tour Operator dari Uni Emirat Arab. Di antaranya Dnata, Al Naboodah Travel, Sharaf Travel, Orient Travel, BCD Travel, Trans Arabian Travel, Al Tayer Travel, Safar Travel, dan Deira Travel.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya, Famtrip Golf dilakukan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
“Famtrip menjadi cara kita untuk memperkenalkan pariwisata Indonesia ke wisatawan mancanegara. Khususnya, wisata golf Indonesia di wilayah Timur Tengah. Upaya ini tidak kita lakukan sendiri. Kementerian Pariwisata menyelenggarakan Familiarization Trip Golf Middle East Market bekerja sama dengan Cathay Pacific Airways,” tutur Nia, Senin (1/7).
Dijelaskannya, Indonesia memiliki banyak lapangan golf bertaraf internasional. Dan, lokasinya tersebar di berbagai wilayah.
“Namun, kita sengaja memilih Bali dipilih sebagai lokasi pelaksanaan famtrip. Tentunya dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya, tingginya minat wisatawan Timur Tengah ke Bali. Selain itu, Bali juga memiliki lapangan golf dengan standar internasional dan memiliki direct flight dari Dubai (UEA) dan Doha (Qatar),” terang Nia.
Sementara Asdep Pengembangan Pemasaran II Regional III Kemenpar Sigit Witjaksono menambahkan, dalam famtrip ini peserta diajak bermain golf di Bali National Golf.
“Tidak hanya itu, mereka juga kita akan mengunjungi destinasi wisata lainnya di Bali. Seperti Uluwatu, Tanah Lot, Garuda Wisnu Kencana, Seminyak, dan sekitarnya. Melalui kegiatan ini, diharapkan para Travel Agent dan Tour Operator yang diundang dapat mengenal destinasi wisata di Indonesia secara lebih mendalam, dan dapat mempromosikan kepada buyer di negara asal,” ujat Sigit.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan acungan jempol atas strategi yang diterapkan. Khususnya untuk pasar Timur Tengah.
“Famtrip adalah cara yang sangat efektif untuk mengenalkan destinasi. Apalagi yang diajak travel agent dan tour operator. Mereka bisa merasakan langsung keindahan destinasi Indonesia. Dan bisa menyampaikan ke pasar Timur Tengah. Harapannya, wisatawan akan semakin tergoda untuk datang ke Indonesia. Dan pada gilirannya dapat mendorong peningkatan jumlah wisman. Khususnya, yang datang dari wilayah Timur Tengah,” katanya.(***)